Pencari Suaka

Pencari Suaka Asal Afghanistan Demo Kantor UNHCR karena Cuek pada Nasib Mereka

Pencari suaka asal Afghanistan kecewa pada sikap perwakilan UNHCR di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, yang cuek pada nasib mereka.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Joko Suprianto
Pencari suaka asal Afghanistan mendatangi kantor UNHCR di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). Mereka menunut kejelasan nasib. 

TribunBekasi.com, Jakarta - Para pencari suaka kembali melakukan aksi demo di depan Gedung UNHCR Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/8).

Aksi ini pun sempat ricuh saat petugas ingin membubarkan aksi itu.

Baca juga: Memasuki PPKM Level 3, Ketersediaan BOR di Kota Bekasi Turun Menjadi 21,35 Persen

Pantauan wartakotalive.com para pencari suaka terlihat berkerumun tepat di depan kantor UNHCR Kebon Sirih.

Mereka juga terlihat membawa sebuah kertas bertuliskan ‘SOS Afghanistan is Not Safe’, ada juga yang bertuliskan ‘We Are Human’ dan ‘UNHCR Humanitaria’.

Aksi para pencari suaka ini pun juga membuat arus lalu lintas di Kebon Sirih tersendat.

Bahkan saat demo berlangsung Jalan Kebon Sirih sempat ditutup, namun hingga siang ini akses Jalan Kebon Sirih sudah kembali dapat dilintasi kendaraan meski terjadi kemacetan.

Saat aksi demo berlangsung, petugas kepolisian sempat melakukan aksi pembubaran.

Pasalnya para pencari suaka tersebut membawa anak-anak.

Dengan kondisi situasi pandemi ini, tentu sangat mengkhawatirkan.

Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Prabowo Minta 37 Perwira Penerima Beasiswa LPDP Bawa Ilmu dari Luar Negeri

Namun, aksi pembubaran pihak kepolisian ini pun langsung membuat para pencari suaka terlibat kericuhan.

Karena para pencari suaka tersebut berharap adanya kejelasan dari pihak UNHCR atas aksi tersebut.

Salah satu pencari suaka, Muhammad Ali yang juga warga Afghanistan mengatakan jika para pencari suaka bukan kali pertama mengajukan tuntannya kepada UNHCR.

Ali mengaku prihatin terhadap kondisi para pencari suaka yang lebih dari 10 tahun menunggu ketidakjelasan.

"Kita di sini bukan dua atau tiga tahun. Kita sudah sembilan sampai 10 tahun,” ujarnya.

“Kondisi negara saya pun, mereka pasti sudah tahu bagaimana kondisinya," imbuh Ali.

Ali mengaku para pencari suaka menghormati Indonesia, tapi yang diinginkan para pencari suaka yaitu ingin bertemu dengan pejabat UNHCR, untuk memperjelas tuntutan para pencari suaka.

Baca juga: Sambangi Pelaku Usaha Ultra Mikro, Erick Thohir: Perempuan Tangguh Adalah Pahlawan Ekonomi Warga

"Kita nggak mau ada masalah sama polisi Indonesia, polisi ini bilang kita harus balik, kita bilang tolong bawain bos UNHCR kesini ngomong kesitu, habis itu kita balik, kita nggak mau repot," ujarnya.

Dikatakan Ali, beberapa negara seperti Kanada memproses pemberian suaka hanya berlangsung tiga tahun.

Namun, Ali menyayangkan pihak UNHCR yang justru hampir sembilan tahun ini tidak ada jelesan terkait negara ketiga yang ingin dituju.

"Ada lima negara kan kayak kanada. Terus ini proses kita harus ada dalam dua atau tiga tahun. Tapi orang orang ini (UNHCR) dalam Sembilan atau 10 tahun belum ada yang keluar," katanya.

Pihak pencari suaka mengaku tak bisa menunggu tanpa adanya ketidakjelasan dari UNHCR.

Untuk itu dirinya berharap kepada UNHCR untuk memberikan penjelasan kepada para pencari suaka mengenai nasibnya di Indonesia saat ini.

Baca juga: Polres Metro Bekasi Kejar Penadah Sepeda Motor Hasil Komplotan Begal Sadis yang Masih Remaja

"Kita tidak bisa hidup seperti ini, sampai kapan. Selama Sembilan tahun bukan waktu sedikit, itu umur satu orang. Kami juga belum ketemu. katanya ini mau turun, janjinya sama kita bosnya mau turun," ucapnya.

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved