Berita Bekasi

Pemkab Bekasi Gencarkan Vaksinasi Door to Door Cari Kaum Difabel, Lansia dan Warga Belum Divaksin

Dani mengatakan seluruh masyarakat yang belum divaksin dosis pertama diperbolehkan untuk divaksin di rumahnya masing-masing

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
ILUSTRASI --- Digelar vaksinasi Covid-19 merdeka di Gedung Serbaguna Desa Tridayasakti, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (9/9/2021). 

TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG -- Pemerintah  Kabupaten Bekasi menargetkan capai kekebalan komunal vaksinasi Covid-19 pada awal Oktober mendatang.

Guna meraih capain itu, akan digencarkan vaksinasi dari rumah ke rumah atau door-to-door.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menjelaskan metode program vaksinasi yang selama digelar dengan cari membuat gerai kini diubah menjadi vaksinasi door to door.

"Kami akan mendorong personil dan peralatan yang selama ini digunakan untuk melaksanakan gerai-gerai vaksinasi di desa dan RW untuk merubah metodenya menjadi door to door," kata Dani saat dikonfirmasi, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: JANGAN LUPA Vaksin di Sentral Niaga Kalimalang Hingga 1 Oktober, Berhadiah Doorprize Sepeda Motor

Vaksinasi door-to-door yang difokuskan tak hanya ditargetkan bagi masyarakat yang kesulitan mendatangi gerai vaksinasi karena kondisi kesehatannya, seperti difabel dan lansia.

Dani mengatakan seluruh masyarakat yang belum divaksin dosis pertama diperbolehkan untuk divaksin di rumahnya masing-masing yang didatangi oleh para tenaga kesehatan.

"Targetnya semua penduduk usia 12 tahun ke atas yang belum divaksinasi," ucapnya.

Teknisnya senidiri, pihaknya akan bekerjasama dengan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi yang telah lebih dulu melaksanakan vaksinasi secara door to door.

"Sedangkan untuk tim yang lainnya, paling lambat mulai awal Oktober 2021," tutur Dani.

Dani menambahkan, vaksinasi saat ini telah mencapai 52 persen atau sedikitnya 1.257.253 dari total target sebanyak 2.417.794 juta jiwa.

Sehingga, vaksinasi door-to-door ditargetkan untuk diikuti sebanyak 1,2 juta masyarakat yang belum divaksin.

Selain untuk membentuk kekebalan, target 70 persen warga tervaksin ini juga untuk memenuhi syarat PPKM level 2. 

"Jika ingin PPKM turun ke level 2 ada syarat baru, yaitu tingkat vaksinasi harus mencapai 70 persen. Sekarang sudah mencapai 52 persen, semoga dalam satu atau dua minggu ke depan, kita mencapai 70 persen itu sehingga bisa turun ke level 2," ucapnya.

Pedagang gagal vaksin

Kassubag TU UPTD Pasar Induk Cibitung, Isep Kadarisman mengatakan terdapat banyak pedagang yang tak lolos skrining saat kegiatan vaksinasi digelar pihaknya pada Juni dan Juli lalu.

Kegiatan pada bulan Juni menargetkan sebanyak 300 pedagang yang diharapkan telah divaksinasi, namun 120 orang dinyatakan tak lolos skrining.

"Bulan Juni waktu itu kegiatannya di lingkungan pasar, targetnya 300 orang, tapi yang lolos tes kesehatan hanya 180 orang," kata Isep saat ditemui di Pasar Induk Cibitung, Rabu (22/9/2021).

Sama halnya pada kegiatan vaksinasi yang dilakukan pada Juli lalu, dari 300 target, hanya terdapat kurang lebih 160 orang saja yang diperbolehkan menerima vaksin.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya pedagang yang gagal saat proses skrining.

"Ya mungkin karena banyak pedagang itu kurang tidur, karena stok barang datang keseringan malam hari, sedangkan kegiatan vaksin dilakukan pas pagi harinya, sehingga saat skrining tensinya tinggi dan enggak lolos," ucapnya.

Meski begitu, Isep mengaku cukup banyak pedagang yang telah divaksinasi di tempat tinggalnya masing-masing.

Meski tak merinci, Isep memperkirakan setidaknya sebanyak 50 persen dari total pedagang di Pasar Induk Cibitung, sudah menerima vaksinasi dosis pertama.

"Total pedagang ada 1.200 orang. Kira-kira sudah 600 orang lah yang divaksin, itu datanya kalau kita tambah sama pedagang-pedagang yang divaksin di tempat tinggalnya," ungkapnya.

Pihaknya mengarahkan para pedagang untuk melanjutkan vaksinasi dosis kedua ke Puskesmas Desa Wanasari. Sementara itu, pedagang yang belum divaksin diharapkan bisa mengikuti vaksinasi di wilayah lain.

"Kami terkendala ketersediaan tempat, karena waktu itu vaksinasi digelar di lahan parkiran pazar. Nah, sekarang lahan itu lagi proses pembangunan, jadi sepertinya tidak ada lagi kegiatan vaksin di pasar," tutur Isep.

 
 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved