Covid19

Waspada Gejala Long Covid-19 Syndrome, Tak Menular Tapi Berbahaya

Long Covid itu menyerang lebih dari 6 sampai 9 organ tubuh, sehingga membuat beberapa organ tubuh mengalami penurunan produktifitasnya.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Joko Supriyanto
Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi Anthony Dometrius Tulak. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN — Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi Anthony Dometrius Tulak mengatakan sejauh ini perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bekasi cenderung sudah cukup baik.

Artinya tidak ada kenaikan kasus Covid-19, justru saat ini yang terjadi adalah penurunan kasus. Bahkan beberapa pasien Covid-19 yang terpapar pun gejalanya tidak berat, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun yang perlu di waspadai saat ini yaitu long Covid-19 syndrome. Sebab banyak masyarakat yang sempat terpapar Covid-19 kini mengalami long Covid-19. Meski tak menular, namun sangat berbahaya khususnya bagi penderita komorbid.

"Sekarang yang bermasalah itu namanya  long Covid-19. Jadi long Covid-19 itu penderita pascacovid yang mempunyai gejala sesudah 4 minggu sampai 12 minggu, bahkan ada yang sampai 6 bulan masih tetap mempunyai gejala seperti Covid, tetapi sudah sembuh," kata Anthony Dometrius Tulak, Senin (4/10/2021).

Menurut Anthony gejala long Covid-19 biasanya yang terjadi meliput mengalami lelah secara cepat,  lesu, sesak nafas, susah tidur, berdebar-debar, sakit sendi. Gejala inilah yang biasa terjadi kepada pasien penderita long Covid-19. Hanya saja, virus yang ada tidak lagi menularkan.

"Berjalan 10 meter sudah capek, itu adalah gejala long Covid. Banyak itu dijumpai masyarakat. Virus ini pun sebenarnya juga sudah tidak menularkan ke orang lain, tapi mereka masih memiliki gejala," katanya.

Diungkapkan Anthony, bagi penderita long Covid-19 disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Proses Penanganan pasien long Covid-19 pun juga sangat berbeda-berbeda tergantung kondisi pasien tersebut.

"Kebanyakan yang long Covid itu yang punya komorbid, waktu dia sakit ada komorbid, dia sembuh masih ada bangkai virus di parunya," ujarnya.

Meski tak menular, Anthony menyebut gejala long Covid-19 sangat berbahaya bagi penderita komorbid. Sebab long Covid itu menyerang lebih dari 6 sampai 9 organ tubuh. Sehingga membuat beberapa organ tubuh mengalami penurunan produktifitasnya.

"Ya bahayanya dia tidak nyaman, produktifitasnya menurun, kalau dia tenaga kerja. Duduk di kursi saja cape, karena terjadi gangguan di dalam mitokondria, sel otot," ucapnya.

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved