PON XX Papua

Fakhri Husaini Santai Hadapi Tudingan Sepak Bola Gajah di PON XX Papua saat Laga Aceh vs Kaltim

Pelatih tim sepak bola Aceh, Fakhri Husaini, santai menghadapi tudingan sepak bola gajah di ajang PON XX Papua.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
Pelatih sepak bola Aceh, Fakhri Husaini, tak mau terlalu dalam membahas tudingan sepak bola gajah saat timnya melawan Kaltim. 

Menurut Fakhri, mereka semua yang berkomentar negatif hanya bisa menyaksikan pertandingan di layar kaca atau menonton di tribun.

"Ada Akmal atau siapa pun berpendapat, itu bola harusnya bisa dibuang dan dikontrol, kamu ngomong begitu karena cuma duduk di atas sambil minum kopi nontonnya," kata dia.

Fakhri menyebut jika yang menyudutkan itu tidak mengerti dan tak pernah merasakan bermain sepak bola dan berada di posisi sang pemain.

"Pemain yang sedang main di lapangan, apalagi mereka pemain amatir, dalam kondisi itu apapun bisa terjadi," tutupnya.

Baca juga: Cancer Jangan Abaikan Penyakitmu, Pisces Mudah Beradaptasi, Ini Ramalan Zodiak Kamis 7 Oktober 2021

Sebelumnya, Fakhri Husaini dengan tegas membantah tudingan praktik sepak bola gajah di pertandingan Aceh melawan Kalimantan Timur.

Menurut Fakhri, dugaan tersebut bisa muncul dan menjadi ramai karena adanya kekecewaan dari tim yang tersingkir dari ajang PON Papua 2021.

"Ini kenapa bisa ramai karena ada tim yang tersingkirkan akibat skor pertandingan itu. Ini buat saya biasa, setiap orang bebas berpendapat," kata Fakhri Husaini.

Pengamatan Fakhri, gol yang terjadi di pertandingan itu murni dan tidak adanya kesengajaan yang dilakukan pemain Kalimantan Timur.

Dari pengalamannya bermain dan melatih sepak bola, gol tersebut memang seharunya tercipta karena bola yang sulit dikontrol oleh pemain Kalimantan Timur.

Baca juga: Resep Sederhana Pemeran FTV Bunga Zainal Agar Disayang Terus Sama Suami: Pintar Ngulek

"Kalau mau lihat gol bunuh diri, masih banyak yang lebih lucu dari laga itu (Aceh vs Kaltim). Saya sebagai pelatih, saya lihat dari aspek teknis itu bola sulit bola datang ke kaki pemain," ungkapnya.

Pelatih yang sudah malang-melintang di sepak bola Indonesia itu lantas membandingkan dengan beberapa kejadian yang terjadi pada babak pertama laga Aceh vs Kalimantan Timur.

Menurut Fakhri, banyak peluang dari anak asuhnya yang tidak berbuah gol.

Bahkan, ada satu momen pemain Aceh mendapatkan hadiah penalti. Namun bola tersebut tidak berbuah gol di laga Aceh melawan Kaltim.

"Memang situasinya punya kepentingan, kenapa tidak dipersoalkan ketika ada 5 peluang dari pemain Aceh di babak pertama yang tidak masuk."

"Ada juga kan penalti yang ke atas itu sebagai upaya sepak bola gajah, ga mau menang buang-buang bola. Tapi ini biasa buat saya wajar," tegasnya.

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam Hari Ini Naik Tipis Rp 1.000 per Gram

Halaman
1234
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved