Berita Nasional
Punya Potensi Besar, Pemerintah Dorong Percepatan Transformasi Digital di Seluruh Aspek
Tercatat sekitar 41,9 persen transaksi ekonomi digital di Kawasan Asia Tenggara berasal dari Indonesia selama tahun 2020.
TRIBUNBEKASI.COM — Situasi pandemi Covid-19 harus dijadikan peluang besar untuk melakukan akselerasi transformasi digital di sektor keuangan, sehingga hal tersebut dapat berkontribusi positif pada percepatan pemulihan ekonomi.
Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam pernyataan resminya, Senin (11/10/2021).
Menurut Menko Airlangga, pandemi Covid-19 yang telah melanda 1 tahun lebih ini telah mengubah perilaku masyarakat dalam berbagai sektor. Setelah pandemi, perilaku masyarakat cenderung memiliki tingkat pemanfaatan teknologi yang tinggi.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa Indonesia menempati urutan teratas transaksi ekonomi digital di Kawasan Asia Tenggara selama tahun 2020. Tercatat sekitar 41,9 persen transaksi ekonomi digital di Kawasan Asia Tenggara berasal dari Indonesia.
”Pemerintah mendorong percepatan transformasi digital di seluruh aspek penunjang aktivitas ekonomi, terutama aktivitas ekonomi digital di Indonesia yang terus mengalami peningkatan,” ucap Menko Airlangga.
“Bahkan 41,9 persen total transaksi ekonomi digital di Kawasan Asia Tenggara selama tahun 2020 berasal dari Indonesia,” sambungnya.
Sekedar diketahui, saat ini total transaksi ekonomi digital Indonesia telah mencapai 44 miliar dolar AS dan mayoritas disumbang oleh e-commerce.
Transaksi e-commerce, perbankan digital, dan uang elektronik juga diprediksi akan terus meningkat di tahun ini dengan peningkatan terbesar pada transaksi e-commerce, yakni sebesar 48,4 persen (year on year/yoy).
Sementara itu, uang elektronik dan perbankan digital diproyeksikan masing-masing akan mengalami peningkatan sebesar 35,7 persen (yoy) dan 30,1 persen (yoy).
Fintech lending turut mengalami perkembangan pesat dimana outstanding pinjaman pada Agustus 2021 tercatat meningkat signifikan menjadi Rp26,09 triliun dengan total pinjaman baru sepanjang tahun 2021 mencapai Rp101, 47 triliun.
Dibalik peluang inovasi yang besar, Indonesia juga masih memiliki sejumlah tantangan yang harus diatasi agar dapat menciptakan ekosistem ekonomi digital yang baik.
Indeks Inovasi Global Indonesia tahun 2020 menunjukkan posisi Indonesia berada di ranking ke-85 dari 131 negara. Sementara, Indeks Literasi Digital Indonesia tahun 2020 berada pada skala sedang.
“Situasi ini membutuhkan terobosan baru dari seluruh pihak. Pembangunan infrastruktur digital, pengembangan SDM, dan regulasi merupakan kunci utama dalam mewujudkan ekosistem ekonomi digital yang mendukung pemulihan ekonomi di berbagai sektor, termasuk sektor keuangan,” pungkas Menko Airlangga. (Tribunnews.com/Ismoyo)