Wawancara Eksklusif

Blak-blakan Ketua KPU RI Ilham Saputra (2-tamat): Nikmati Kerja Walau Kerap Kena Bully

Namun, Ilham tak mempermasalahkan hal tersebut karena baginya itu adalah risiko pekerjaan pejabat publik.

Editor: Dedy
Tribunnews
PEMILU 2024 -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Ilham Saputra (kiri) bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra menunjukkan surat Penandatanganan Nota Kesepahaman antara KPU RI dengan Tribun Network di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis (6/1/2022). Kerjasama tersebut untuk penguatan informasi sekaligus mengantisipasi pemberitaan hoaks tentang penyelenggaraan Pilpres, Pemilu, dan Pilkada 2024. 

TRIBUNBEKASI.COM --- Perundungan atau bully kerap terjadi di sosial media.

Sosok yang pernah menjadi korban tak lain adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) Ilham Saputra.

Selama menjadi komisioner KPU, perundungan acap kali menyasarnya.

Bahkan meme-meme nada negatif yang dibuat netizen beredar luas.

Namun, Ilham tak mempermasalahkan hal tersebut karena baginya itu adalah risiko pekerjaan pejabat publik.

Baca juga: Blak-blakan Ketua KPU RI Ilham Saputra (1): Akui Pernah Dilobi-lobi Peserta Pemilu

Berikut petikan wawancara khusus Ketua KPU Republik Indonesia Ilham Saputra dengan Tribun Network, Kamis (6/1/2022):

Selama jadi Komisioner KPU, apakah ada serangan pribadi ke Anda?

Pasti ya. Misalnya, saja dibuat meme-meme di media sosial tapi menurut saya wajar karena sebagai penyelenggara pemilu itu menjadi resiko pekerjaan. Tetapi kalau untuk berita kami harus mengcounternya dan memberikan jawaban yang sebetulnya kepada masyarakat.

Sebagai Komisioner dan Ketua KPU RI, apa enaknya?

Kalau saya bukan soal enaknya, tapi bagaimana kemudian ya karena saya sudah berpengalaman dari mahasiswa ketika jadi pemantau, kemudian saya pernah menjadi penyelenggara di Provinsi, ya berbuat untuk bangsa itu lewat penyelenggara pemilu kalau saya. Karena saya punya latar belakang itu. Jadi bukan soal enak atau tidak enak, tapi kemudian karena saya senang dengan kepemiluan ketika terlibat dalam tahapan dan penyelenggaraan pemilu ya ini nature saya.

Kalau tidak enaknya?

Ada yang fitnah, dibuat meme dan berita hoaks.

Anda tentu menjadi bahan ejekan, bully-an di sosial media. Apakah Anda baca?

Sebagian saya baca. Tapi hal-hal tertentu yang memang tidak perlu saya bahas ya saya diamkan, jadi resiko pekerjaan. Tapi kalau hal yang memang sifatnya hoaks yang nanti berpotensi menciptakan kebingungan di masyarakat ini yang kita jawab dengan baik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang ada.

Kritikan apa yang membuat Anda paling sakit hati?

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved