Open League, Platform yang Tawarkan Banyak Hal Menarik bagi Komunitas Sepak Bola
Platform Open league bisa dimanfaatkan pesepak bola muda unjuk gigi agar namanya dikenal.
Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Sepak bola adalah olahraga rakyat karena memiliki basis penggemar lintas kelas.
Bahkan saat ini orang menekuni kembali olahraga ini, karena tidak hanya olahraganya yang didapat, tetapi juga latihan kerja sama tim, mengasah otak dalam membuat taktik, dan tentu saja keriaannya.
Maka tak mengherankan bila komunitas sepakbola santai atau fun football mulai menjamur di masyarakat.
Kompetisi juga bermunculan untuk mengakomodasi beragam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Dan tak sedikit penggiat fun football ingin merasakan atmosfer kompetitif, ala kompetisi profesional.
Platform kompetisi
Berangkat dari fenomena itu, hadir sebuah platform bernama Open League yang memberikan kesempatan pesepakbola amatir bisa merasakan atmosfer kompetisi sepakbola profesional.
Menurut Dzaka Dermawan Sahid, founder Open League, di platform ini semua komunitas tim sepakbola bisa mencari lawan tanding, dan berkompetisi dengan mudah.
"Melalui platform ini nantinya mereka akan bertanding dengan sistem kompetisi seperti liga-liga top Eropa," kata Dzaka dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (8/1/2022).
Para pemain, lanjut Dzaka, akan mendapatkan publikasi yang profesional dari berbagai media sosial dan live streaming di setiap pertandingan.
"Pemain juga dapat mengetahui penilaian kemampuan mereka langsung. Para pelatih, dan manajer tim juga dimudahkan untuk menyusun jadwal pertandingan, hingga menentukan lapangan," kata Dzaka.
Sorotan
Menurut Dzaka, platform ini akan memberi sorotan kepada talenta-talenta yang masih tersembunyi.
Harapannya, Open League bisa memunculkan pemain-pemain berkualitas, dan tidak menutup kemungkinan sang pemain mendapatkan kontrak profesional.
"Open League ingin merangkul komunitas yang ada di Indonesia, dan kami wadahi melalui sebuah kompetisi amatir di luar asosiasi. Jadi semuanya bisa bergabung di sini," katanya.
"Saya melihat di komunitas ini ada dua kategori. Ada yang memang ingin mencari kesenangan berolahraga, dan yang masih muda memiliki cita-cita untuk menjadi pemain sepakbola. Oleh karena itu kami condong untuk mengadakan kompetisinya. Mana tahu ada pihak yang melihat platform itu kemudian tertarik pada sang pemain," kata Dzaka lagi.
Bursa transfer
Dia melanjutkan, yang membuat Open League ini menjadi semakin seru adalah memiliki bursa transfer.
"Jadi intinya, Open League ini adalah infrastuktur untuk pemain-pemain amatir. Syukur-syukur bisa loncat dengan adanya pemberitaan dan musim trasnfer," ucapnya.
Platform Open League akan resmi diluncurkan pada 30 Januari 2022, kemudian mulai Februari 2022 komunitas dapat mendaftarkan timnya secara gratis.
Sedangkan pelaksanaan liga bakal digelar pada Maret 2022.
"Jadi pada 30 Januari, bersamaan dengan peluncuran platform Open League, kami akan memulai liga terlebih dahulu dengan komunitas yang sebelumnya sudah bergabung. Jadi memberi tahu ke komunitas lain bahwa Open League sepeti ini lho. Setelah itu pendaftaran pada Februari, dan Maret dimulai liganya. Semua bisa bergabung dan bisa mendaftar. Tinggal klik saja," ujar Dzaka.
Nantinya, setelah liga bergulir setiap pemain bisa melihat performanya seperti poin passing, shooting, dan lainnya.
Uniknya penilaian performa itu diberikan oleh lawan mainnya. Jadi setiap usai bermain para pemain diinstruksikan menilai lawannya.
Untuk sistem kompetisinya, Open League memiliki kompetisi provinsi yang berarti ada 34 kompetisi, sesuai jumlah provinsi di Indonesia.
Hal itu untuk memudahkan komunitas melakukan pertandinan ke luar wilayahnya.
"Kami melihat sepak bola, adalah olahraganya Indonesia. Masa depan olahraga kalau disingkronkan dengan teknologi bisa luar biasa besar (dampaknya). Apalagi kita Indonesia yang populasi terbesar keempat di dunia," tandas Dzaka.