Hari Raya Imlek
400 Lilin Menyala Terus di Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi, Ini Maknanya Menurut Pengurus Wihara
saat perayaan Imlek terdapat ratusan lilin yang dinyalakan terus menerus selama pelaksanaan Imlek 2022.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI TIMUR --- Sejumlah masyarakat etnis Tionghoa mendatangi wihara untuk melakukan ibadah memperingati Hari Raya Imlek 2022 yang jatuh pada hari ini Selasa (1/2/2022).
Mereka yang datang pun dibatasi agar tidak mengundang kerumunan.
Seperti yang terjadi di Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi Timur.
Ornamen hiasan Imlek pun sudah sangat terasa ketika mendatangi Klenteng berusia 300 tahun yang terletak di Jalan Kenari I, Bekasi itu.
Baca juga: Satpol PP Bekasi Sebar 110 Personel Awasi Kerumunan di Wihara saat Ibadah Perayaan Hari Raya Imlek
Baca juga: Ramalan Zodiak Karier di Hari Raya Imlek Selasa 1 Februari 2022, Keputusan Gemini Bikin Sukses
Salah satu pengurus Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi, Diokong (45) mengatakan perayaan Imlek tahun 2022 memang cukup berbeda dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Sebelum pandemi saat perayaan Imlek biasanya ada berbagai kegiatan yang digelar.
"Karena saat ini masih pandemi, kami tidak mengadakan kegiatan perayaan secara massal. Hanya ibadah personal saja. Tidak ada kembang api maupun atraksi Barongsai," kata Diokong ditemui, Selasa (1/2/2022).
Karena tidak ada perayaan, Imlek tahun 2022 ini juga sama seperti tahun sebelumnya. Dimana Klenteng hanya dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
BERITA VIDEO : POLISI BATASI PENGUNJUNG KLENTENG SAAT PERAYAAN IMLEK
Untuk masyarakat yang ingin beribadah di Klenteng pun juga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Untuk pelaksanaan ibadah di Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi, Diokong menyebut tak berbeda jauh dengan kegiatan ibadah pada umumnya.
Hanya saja memang saat perayaan Imlek terdapat ratusan lilin yang dinyalakan terus menerus selama pelaksanaan Imlek 2022.
Menurutnya Diokong, lilin-lilin yang dinyalakan ini memang memiliki makna khusus bagi masyarakat Tionghoa.
Diyakini jadi penerang
Masyarakat Tionghoa meyakini lilin tersebut menjadi penerang dalam hidup dengan harapan agar kehidupan yang dijalani dapat berjalan dengan mudah dan lancar.