Berita Bekasi
Malu Hamil Hubungan Gelap, Jadi Alasan Ibu Muda di Jatiasih Buang Bayinya ke Tempat Sampah
Ibu bayi melahirkan tanpa bantuan siapapun. Bahkan saat melahirkan kondisi rumah dalam keadaan sepi.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN — Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Alexander Yurikho mengatakan motif seorang ibu yang tega membuang bayinya ke tempat sampah di Perumahan Bumi Dirgantara Permai, Jatiasih beberapa lalu, tak lain lantaran malu.
Sebab, kehamilannya itu merupakan hasil hubungan gelap bersama pacarnya. Meski begitu pihaknya masih akan kembali mengambil keterangan ibu bayi setelah kondisi kesehatannya membaik usai dilakukan perawatan di rumah sakit.
"Jadi pengakuannya malu karena hasil hubungan di luar pernikahan," kata Kompol Alexander Yurikho, Jumat (4/2/2022).
Selain itu, menurut pengakuan ibu bayi jika ia melahirkan di dalam kamar mandi rumahnya, ketika saat itu rumahnya dalam kondisi sepi sehingga tidak banyak yang tahu.
Melihat bayinya lahir, yang bersangkutan langsung keluar rumah dan membuang bayinya di tempat sampah.
Baca juga: Polisi Periksa Ibu Buang Bayi ke Tempat Sampah di Jatiasih, Begini Pengakuannya
Baca juga: Dikira Boneka, Warga Jatiasih Digegerkan Penemuan Bayi Laki-laki yang Dibuang Ditempat Sampah
"Jarak ditemukan bayi pada tempat pembuangan sampah dari tempat melahirkan secara mandiri si ibu kurang lebih 50 Meter," katanya.
Menurut Alexander, ibu bayi melahirkan tanpa bantuan siapapun. Bahkan saat melahirkan kondisi rumah dalam keadaan sepi.
Oleh karena itu, menginggat ibu bayi tersebut melahirkan secara sendiri tanpa bantuan medis, maka saat ini yang bersangkutan tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
"Jadi melahirkan tanpa bantuan orang lain. Karena proses melahirkan yang tidak sesuai standar medis, si Ibu korban harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit," katanya.
Menurut Alexander Yurikho, pihaknya masih fokus memulihkan kesehatan ibu bayi tersebut, sehingga belum dapat mengambil keterangan secara tertulis.
Keterangan yang telah dilakukan hanya sebatas keterangan lisan dari penyidik. Setelah kondisi ibu bayi stabil, baru dapat diambil keterangannya.
"Saat ini penyidik masih berkonsentrasi ke terhadap kesehatan Ibu dan Bayi ya. Jadi nanti setelah stabil baru kami akan ambil keterangannya lagi," ucapnya.