Berita Nasional

Literasi Hingga Pengawasan Platform Keuangan Digital di Indonesia Diperkuat, Ini Alasan Menkominfo

Menkominfo Johnny G Plate sebut saat ini pemerintah memperkuat literasi dan pengawasan platform keuangan digital demi mengembangkan ekosistem.

Editor: Panji Baskhara
Biro Humas Kementerian Kominfo/AYH
Menkominfo Johnny G Plate sebut saat ini pemerintah memperkuat literasi dan pengawasan platform keuangan digital demi mengembangkan ekosistem. 

"Tepatnya 489 konten pialang berjangka ilegal, 332 konten investasi ilegal, 312 konten forex ilegal dan 92 konten binary option."

"Binary option kita sama-sama tahu bahwa BAPPEBTI telah menetapkan itu sebagai kegiatan ilegal setelah lebih dari 1.221 akun diblokir,” tandasnya.

Bahkan, Pemerintah juga telah menangani sebanyak 5.429 fintech ilegal beredar melalui platform website, aplikasi Google Play Store dan YouTube, Facebook, Instagram, file sharing dan Telegram. 

“Beberapa waktu yang lalu ramai dibicarakan terkait dengan fintech ilegal, saya mengambil langkah-langkah tegas sesuai amanat undang-undang dan menutup 5.429 fintech ilegal,” tegas Menkominfo

Kembangkan Ekosistem Digital

Johnny mendorong pelaku pasar modal memanfaatkan teknologi digital di tengah dinamika Indonesia yang terus bertransformasi secara digital.

Menurutnya, berbagai teknologi digital hadir dengan manfaat yang relevan pada beragam usecase di pasar modal.

"Seperti teknologi blockchain untuk tingkatkan efisiensi dan kepercayaan bagi pemangku kepentingan, kumpulan aset-aset digital baru"

"Seperti cryptocurrency baik dalam bentuk koin maupun token didukung aset berwujud maupun bersifat murni spekulatif, hingga non-fungible token (NFT) di ruang digital seperti metaverse."

"Hal ini perlu diantisipasi dengan baik agar pasar modal terus tumbuh relevan dalam berpartisipasi memberikan nilai-nilai ekonomi bagi bangsa kita,” ungkapnya.

Melalui pemanfaatan teknologi digital, ia harap usaha bersama untuk wujudkan perekonomian yang lebih inklusif akan tercapai, terutama dalam mendorong UMKM dan Ultra Mikro masuk ke ekonomi digital.

“Kita harap pertumbuhan perekonomian Ultra Mikro dan Small Medium Enterprises ini beri dorongan dan darah segar baru bagi investor-investor baru di sektor pasar modal dan mengambil bagian di dalam perekonomian digital (digitally onboarding) dan scale up,” harapnya.

Johnny mengajak peserta webinar untuk tumbuhkan optimisme yang tinggi dalam mendukung langkah kebijakan yang terukur serta melakukan mitigasi risiko investasi yang lebih akurat.

“Mari kita hidupkan dan gerakkan untuk memajukan bersama-sama ekonomi Indonesia, secara khusus pasar modal, terutama untuk para anggota Perkumpulan Investor Pasar Modal Indonesia,” ajaknya.

Selain Johnny G Plate, hadir dalam webinar Djustini Septiana wakili anggota Dewan Komisioner OJK/Ketua Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Ketua PIPMI, Soeratman Doerachman dan Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia, Verdi Ikhwan.

(TribunBekasi.com/BAS/Biro Humas Kementerian Kominfo)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved