Berita Nasional
Tumbuhkan Perekonomian Nasional, Pemerintah Manfaatkan Presidensi G20, Berikut Penjelasan Menkominfo
Menkominfo Johnny G Plate sebut pemerintah manfaatkan Presidensi G20 untuk tumbuhkan perekonomian nasional.
TRIBUNBEKASI.COM - Pemerintah kini targetkan pertumbuhan ekonomi kisaran 5,3 sampai 5,9 persen, bersumber pertumbuhan dari sisi pengeluaran atau konsumsi di kisaran 5 persen.
Skenario optimistis itu tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rancangan Awal Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2023.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menegaskan hal tersebut sangat dimungkinkan bisa dicapai.
Sebab, pemerintah terus memberi dukungan melalui investasi dan pembiayaan stimulus perpajakan, mendorong daya saing investasi dan ekspor.
Serta, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia termasuk melalui Program Kartu Prakerja dan adopsi teknologi digital nasional.
Bahkan, Pemerintah juga akan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
“Pemerintah juga lakukan pembangunan infrastruktur secara masif melalui pembelanjaan infrastruktur nasional"
"Naik belanja infrastruktur fisik maupun belajar infrastruktur digital yang dilakukan juga oleh Keme Kominfo,” ujar Johnny dalam Webinar Perkumpulan Investor Pasar Modal Indonesia: Investing and Trading Summit, secara virtual dari rumah dinas, Jakarta Selatan, Jumat (18/02/2022).
Menteri Johnny menjelaskan secara umum perekonomian dunia memang perlahan mulai pulih dari krisis akibat pandemi Covid-19.
Ia mengayakan, sejak tahun 2020, banyak negara menerapkan kebijakan stimulus fiskal sehingga mengakibatkan perekonomian di tingkat global mengalami akselerasi pertumbuhan di tahun 2021.
“Bahkan sampai mencapai 5,5 persen. Hal ini tentu tidak bisa terus dipertahankan, sehingga seiring berkurangnya stimulus, proyeksi Bank Dunia dan pertumbuhan ekonomi dunia ini akan mengalami modernisasi menjadi sekitar 4,1 persen di tahun 2022 dan 3,2 persen di tahun 2023,” jelasnya.
Menurut Johnny, Indonesia patut berbangga karena perekonomian nasional cukup resilien selama pandemi Covid-19.
Hal itu terlihat dari masa pemulihan ekonomi Indonesia yang membutuhkan sekitar satu setengah tahun untuk kembali kepada parameter sebelum pandemi Covid-19.
“Jauh lebih cepat dari masa pemulihan pascakrisis finansial Asia di tahun 1997-1998. Saat itu membutuhkan setidaknya lima tahun untuk bisa pulih,” ungkapnya.
Johnny optimistis langkah yang diambil Pemerintah akan membuat perekonomian nasional tumbuh lebih tinggi dari proyeksi yang dibuat oleh Bank Dunia.