Berita Karawang
Ada Lima Saksi Insiden Kebakaran di Ponpes Miftahul Khoirot Karawang Diperiksa Polisi
Kepolisian Polres Karawang lakukan pemeriksaan saksi-saksi kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot Karawang.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM - Kepolisian Polres Karawang lakukan pemeriksaan saksi-saksi kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot.
Diketahui, kebakaran di ponpes yang berlokasi du Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan beberapa korban lainnya luka-luka.
"Kita sudah periksa lima orang saksi dalam peristiwa kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono pada Rabu (23/2/2022).
Aldi sebut lima orang saksi yang di periksa diantaranya satu santri dan empat pengurus di Ponpes Miftahul Khoirot.
"Kita periksa lima saksi untuk menggali kronologi dan penyelidikan penyebab kebakaran," jelas dia.
Dikatakan Aldi, Puslabfor Mabes Polri juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan.
"Iya kemarin Puslabfor Mabes Polri juga telah olah TKP lanjutan dan membawa sejumlah barang bukti."
"Nanti hasilnya untuk penyebab kebakaran diinformasikan," beber dia.
Sebelumnya diberitakan, Tim Puslabfor (pusat laboratorium forensik) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Olah TKP berlangsung di Ponpes Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (22/2/2022).
Disebutkan kedatangannya untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran bangunan di lantai 2 pondok pesantren tersebut.
"Tujuannya untuk mencari penyebab kebakaran, ke arah penyebab kita engga bisa kasih tahu kaya dukun, tanpa barang bukti (BB) kita enggak bisa bicara."
"Makanya kita cari BB yang ada di TKP," katanya Kasubdit Laka Bakar Puslabfor Mabes Polri, Kompol Nurkolis, saat diwawancarai, pada Selasa (22/2/2022).
Dia menjelaskan dari hasil olah TKP dikumpulkan beberapa barang bukti.
Diantaranya instalasi listrik, kipas angin, soket listrik, dan abu sisa kebakatran.
"Tadi sudah kita kumpulkan beberapa barang bukti, diantaranya instalasi listrik, kipas angin, colokan, termasuk abu sisa kebakaran, "beber dia.
Dia menerangkan, barang bukti ini langsung dibawa untuk diperiksa di laboratorium.
"Barang bukti ini harus kita periksa di lab dengan alat untuk bisa bicara penyebab kebakaran."
"Makanya kita butuh waktu paling cepat satu hari, besok kita seleaaikan. Kemudian baru bisa kita simpulkan penyebab kebakaran," tandasnya.
Kabar duka untuk dunia pesantren, delapan orang santri Ponpes Hafizd Miftahul Khoirot Karawang meninggal dan tiga luka-luka, pada Senin, 21 Februari 2022 kemarin.
Delapan orang santri yang meninggal ini sebelumnya tidak bisa menyelamatkan diri dari lahapan si jago merah saat mereka tidur siang di lantai dua gedung pesantren.
Kedelapan santri korban kebakaran tersebut, diketahui sudah teridentifikasi datanya, yakni sebagai berikut.
1. RA (7) - Warga Kabupaten Subang
2. AFG (11) - Warga Kabupaten Subang
3. As (12) - Warga Cikampek Karawang
4. M (10) - Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang
5. MFW (13) - Wadas Karawang
6. MR (13) - Rawagempol Karawang
7. MAM (12) - Gandok Pedes
8. Masih diidentifikasi.
Sementara, untuk korban yang mengalami luka-luka, hingga saat ini yang terdata ada tiga orang, yakni MR, A, dan R.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran di Pesantren Miftakhul Khoirot menyebabkan delapan santri meninggal dunia.
Dugaan penyebab kebakaran bersumber dari percikan api kipas angin yang mengalami kerusakan.
Hal itu dikatakan Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono saat ditemui di lokasi kejadian kebakaran, pada Senin (21/2/2022).
Aldi menerangkan, dari hasil keterangan korban selamat. Ketika iti melihat percikan api dari kipas angin.
Lalu, percikan api itu menjatuhi kasur di lantai dua yang biasa dijadikan asrama santri.
"Dari informasi awal percikannya menjatuhi kasur dan terjadi kebakaran. Titik kebakaran terjadi di lantai dua yang bangunannya masih kayu," jelas Aldi.
Untuk kronologi kebakaran, Aldi menerangkan kebakaran terjadi sekira pukul 13.00 WIB.
Kejadian kebakaran saat itu ketika para santri sedang istirahat siang.
Adanya laporan kebakaran, Tim Pemadam Kebakaran, BPBD, Kepolisian dan TNI, pemerintah setempat langsung datang ke lokasi untuk proses evakuasi.
Tim Labfor dan Inafis Polres Karawang juga dikerahkan untuk melakukan evakuasi jasad korban meninggal.
Selain itu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut.
"Kita berempati turut berduka cita atas musibah kebakaran ini," tandasnya.
(TribunBekasi.com/MAZ)