Berita Jakarta
Terminal Kampung Rambutan Masih Sepi Penumpang, Meski Syarat Tes PCR-Antigen Dihapus
Calon penumpang yang baru dosis satu vaksinasi Covid-19 tetap harus tes PCR-antigen. Nantinya petugas memeriksa melalui aplikasi PeduliLindungi.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM — Penghapusan syarat tes PCR-antigen bagi penumpang kendaraan umum, tidak lantas membuat Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur melonjak. Meski begitu kebijakan tersebut mendapat sambutan positif.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni mengatakan sejauh ini belum ada peningkatan jumlah penumpang usai kebijakan yang dimulai Selasa (8/3/2022) kemarin.
"Peningkatan belum ada masih landai, mungkin masyarakat belum banyak mengetahui dengan kebijakan ini," kata Yulza, Rabu (9/3/2022).
Sejauh ini jumlah keberangkatan penumpang hanya 391 orang pascapenghapusan syarat tes PCR-antigen atau jauh di bawah ketika sebelum pandemi yang bisa sampai 2.000 orang per hari.
"Mungkin masyarakat belum banyak mengetahui dengan kebijakan ini," sambungnya.
Baca juga: Dirjen PHU Selaraskan Kebijakan Umrah, Respon Penghapusan Keharusan Karantina dan PCR di Arab Saudi
Adapun penghapusan syarat tes PCR-antigen berlaku bagi calon penumpang yang mendapat dua dosis atau booster vaksinasi Covid-19.
Sementara calon penumpang yang baru dosis satu vaksinasi Covid-19 tetap harus melakukan tes PCR-antigen. Nantinya petugas memeriksa melalui aplikasi PeduliLindungi.
"Jadi mereka wajib menunjukkan kartu vaksin Covid-19 atau kartu PeduliLindungi yang sudah mereka buat. Penerapan protokol kesehatan memakai masker juga tetap berlaku," katanya.
Agen PO Ranau Indah, Mega menyambut baik kebijakan terbaru pemerintah. Mereka tidak harus mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan perjalanan yang biasanya memberatkan.
Baca juga: Garuda Terapkan Kebijakan Tanpa Pemeriksaan Covid-19 Bagi Penumpang dengan Vaksinasi Lengkap
"Senang banget, mudah-mudahan penumpang lebih dilihat bisa mondar-mandir. Tidak terbebani degan tambahan PCR, antigen," ujarnya.
Seorang calon penumpang, Hidayat mengaku senang dihapusnya syarat tes PCR-antigen. Ia beralasan adanya syarat tes usap membuat para calon penumpang merogoh uang lebih banyak.
"Kalau dulu ada tes swab jalan dalam kota keluar lebih banyak. Sekarang lebih murah, karena hanya untuk beli tiket saja," katanya.