Berita Bekasi
Vaksinasi Booster di Puri Nirwana Residence Hingga Sabtu, Warga Sekitar Karangbahagia Bisa Ikutan
"Vaksin booster memang sudah harus didistribusikan secara maksimal, agar semua masyarakat, khususnya warga PNR memiliki kekebalan kesehatan yang baik
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARANGBAHAGIA --- Kabar baik bagi warga yang tinggal di kawasan sekitar Karangbahagia, Puri Nirwana Residence (PNR).
Pasalnya pihak pengembang PNR mengadakan acara vaksinasi booster di Jalan Ki Hajar Dewantara, Tugu Pilar, Sukaraya, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.
Satgas Covid 19 PNR Aditya Santoso menjelaskan acara vaksinasi yang diinisiasi pihaknya digelar selama dua hari, dari Jumat-Sabtu (25-26/3/2022).
"Vaksinasi kamu gelar di halaman Ruko Blok KA. Berlangsung selama dua hari, dari jam 8 pagi sampai selesai," kata Aditya saat dikonfirmasi.
Vaksinasi tersebut tak hanya diperuntukan bagi warga perumahan saja, namun juga warga sekitar yang tinggal di dekat perumahan.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Kapolda Metro Minta Para Buruh Sudah Vaksin Booster Sebelum Mudik
Baca juga: PO Bus Terminal Kalideres Galau Aturan Wajib Vaksin Booster Bagi Pemudik bisa Bikin Masalah Baru
Ada pun dosis yang disediakan sebanyak 400 dosis dengan menggunakan vaksin bermerk Astrazeneca atau Pfizer.
Selain itu, masyarakat yang belum mengikuti vaksin kedua juga dipersilahkan berpartisipasi.
"Vaksin booster memang sudah harus didistribusikan secara maksimal, agar semua masyarakat, khususnya warga PNR memiliki kekebalan kesehatan yang baik," tuturnya
Sementara itu selaku ketua RW 009 PNR, Hendra Nopal turut memantau jalannya vaksinasi mengatakan komitmen nya dalam pelaksanaan vaksinasi.
"Kami turut senang di gandeng dalam pelaksanaan vaksinasi ini, dan kami terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga PNR, kami juga siap menjalin relasi ataupun kerjasama terutama dalam urusan vaksinasi," kata Hendra.
BERITA VIDEO : WAGUB DKI SEBUT 143 RIBU WARGA SUDAH DISUNTIK VAKSIN BOOSTER
Satgas Covid-19 beri lampu hijau PTM 100 persen
Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi beri lampu hijau penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang direncanakan digelar April 2022 mendatang.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan pertimbangan tersebut diputuskan setelah melihat progres vaksinasi dan kasus Covid-19 yang mulai melandai.
"Iya, PTM 100 persen bisa dilaksanakan. Kasus sudah melandai dan capaian vaksinasi sudah lebih 70 persen. Sekolah juga sudah punya satgas yang ketat," ucap Alamsyah saat dikonfirmasi, Rabu (23/3/2022).
Meski demikian, pihak sekolah harus mempersiapkan beberapa hal sebelum PTM 100 persen dilaksanakan, seperti memeriksa kembali protokol kesehatan di sekolah.
"Recheking kesiapan sekolah dalam hal prokes, kemudian monev (monitoring dan evaluasi) berkala," katanya.
Mana kala nantinya terdapar satu siswa yang terkonfirmasi positif, maka sekolah tersebut harus segera ditutup sementara.
"Iya sekolah ditutup sementara kalau ada yang terkonfirmasi positif, kemudian evaluasi lagi persentasi berapa yang terpapar, kalau masif (pembelajaran) kembali daring," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda mengatakan kini PTM di Kabupaten Bekasi masih berlangsunh secara terbatas dengan kapasitas 50 persen.
"PTM 50 persen sudah kita laksanakan sejak sekitar dua minggu yang lalu, nah saya berharap awal April ini lah bisa 100 persen. Karena siswa dan guru sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua,” katanya.
Jika diperbolehkan menggelar PTM 100 persen, Dinas Pendidikan akan mengusulkan rencana tersebut ke Bupati Bekasi.
"Di Jakarta kan sudah 100 persen PTM ya, karena di kita juga aman, jadi apakah mungkin kita usulkan ke Pak Bupati lewat Satgas Covid-19. Kalau boleh PTM 100 persen, ya kita jalani," ungkapnya.
Dia mengatakan, sampai saat ini tidak ada siswa yang dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 sejak PTM 50 persen diberlakukan kembali. Kalau pun ada, kata Carwinda, pihaknya meminta sekolah untuk menghentikan sementara PTM.
"Sampai saat ini tidak ada laporan kaitan siswa yang terpapar, kalaupun ada, kita sudah ada SOP-nya, kita hentikan selama empat hari, kemudian yang berhubungan langsung kita lakukan swab," ucapnya.