Berita Nasional
Awal Bulan Suci Ramadan, BMKG Sebut Ketinggian Hilal 1 April 2022 Masih Rendah: Sulit Teramati
Penentuan awal bulan suci Ramadan dikatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum bisa teramati.
TRIBUNBEKASI.COM - Penentuan awal bulan suci Ramadan disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Diakui BMKG melalui akun Instagramnya @infobmkg menyatakan pada 1 April 2022 ketinggian hilal masih rendah.
Bahkan ketinggian hilal tersebut masih sulit teramati.
"Salah satu kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriyah) yang didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari.
Penentuan awal bulan Hijriyah ini sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari.
BMKG memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stake holder (Kementerian Agama, dll) dalam penentuan awal bulan hijriyah.
Disamping memberikan informasi data-data Hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di berbagai lokasi di Indonesia yang dapat disaksikan secara online (Live Streaming) di kanal www.bmkg.go.id/hilal setiap bulan.
Untuk penentuan awal bulan Ramadan 1443 H, BMKG menyampaikan informasi data-data Hilal (hasil Hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal.
Ketinggian hilal pada tanggal 1 April terbilang masih rendah sehingga akan sulit teramati.
#Hilal #Ramadhan" tulis akun Instagram @infobmkg dikutip redaksi TribunBekasi.com, pada Selasa (29/3/2022).
(TribunBekasi.com/BAS)