Berita daerah
Tragis, 7 Orang Tewas Sesak Napas dalam Kebakaran Ruko di Samarinda, Ruko Tak ada Akses Keluar Lain
Sebuah ruko tiga pintu di Samarinda terbakar pada Minggu (17/4/2022) pagi, menyebabkan 7 penghuninya meninggal dunia.
TRIBUNBEKASI.COM, SAMARINDA -- Sebuah peristiwa tragis terjadi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (17/4) dini hari, di mana 7 orang penghuni ruko tewas akibat kebakaran yang melanda ruko tiga pintu itu.
Tragisnya, kebakaran itu bermula dari peristiwa kecelakaan lalu lintas, yakni sebuah mobil pick-up menabrak kios bensin eceran yang terletak di depan ruko.
Sebagaimana dilansir Korlantas Polri, Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadly pengemudi mobil yang menabrak kios bensin eceran itu, sebuah mobil double cabin warna putih bernomor polisi KT 8502 NM, melarikan diri dan masih dicari pihaknya.
“Kejadian kebakaran kemungkinan karena kecelakaan lalu lintas sehingga mengakibatkan tiga ruko terbakar. Untuk penyebab kecelakaan mobil sedang kami selidiki,” katanya.
Menurut keterangan yang dihimpun, salah satu penghuni ruko sempat mendengar suara ban berdecit yang diikuti suara benturan keras pagar besi di depan ruko, yang terletak di Jalan Abdul Wahab Sjahranie itu.
Tak berselang lama setelah suara benturan itu, tahu-tahu kobaran api sudah menjalar ke bangunan ruko yang terdiri dari toko sayur, toko kelontong, dan toko elektronik. Salah satu ruko yang terbakar itu juga menjual bensin eceran.
Sopir mobil pun melarikan diri dan hingga saat ini belum ditemukan. Polisi saat ini tengah mendalami dan melakukan penyelidikan.
“Apakah kecelakaan tunggal atau tidak masih kami selidiki karena sopir melarikan diri. Sementara CCTV dalam kondisi mati. Kami masih cek ada beberapa titik yang kemungkinan bisa memberikan informasi,” sambung Ary Fadly.
Sopir ditangkap
Pada hari Minggu itu juga polisi telah menemukan sopir mobil tersebut, yakni seorang pria berinisal RI. Kemudian polisi menangkap pria berinisial MR, yang disebut sebagai penumpang di mobil tersebut.
Menurut Ary, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, keduanya mengaku kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dari Sangatta ke Samarinda untuk mengantar mobil double cabin tersebut. Saat di tempat kejadian, mobil itu oleng dan menabrak kios bensin.
Namun Ary menyatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan laboratorium forensik untuk memastikan penyebab kebakaran tersebut.
Sesak Napas
Di samping itu, Ary merasa prihatin dengan kondisi yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.
Dia menegaskan bahwa seluruh korban meninggal bukan karena terbakar, melainkan sesak napas akibat terperangkap di bangunan yang minim akses keluar masuk.