Berita Bekasi

Omzet Fantastis Jasa Penukaran Uang Receh di Bekasi Menjelang Lebaran Idul Fitri: Untung Rp 20 Juta

Momen bulan suci Ramadan jelang Lebaran Idul Fitri jadi momen rezeki bagi jasa penukaran uang receh.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Panji Baskhara
TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
Momen bulan suci Ramadan jelang Lebaran Idul Fitri jadi momen rezeki bagi jasa penukaran uang receh di Jalan Raya Pantura, titik Jalan Pangeran Diponegoro, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (24/4/2022). 

TRIBUNBEKASI.COM - Momen bulan suci Ramadan jelang Lebaran Idul Fitri jadi momen rezeki bagi jasa penukaran uang receh.

Hal itu pun terasa bagi jasa penukaran uang receh di Jalan Raya Pantura, titik Jalan Pangeran Diponegoro, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Seperti Marulian (23), pelaku jasa penukaran uang receh bersama empat anggota keluarganya, yang manfaatkan momen tersebut.

Mereka manfaatkan momen mudik Lebaran Idul Fitri untuk menambah pundi-pundi rupiah dengan membuka jasa penukaran uang receh.

Baca juga: Rezeki di Bulan Ramadan, Buruh Ini Sambilan Buka Jasa Penukaran Uang Receh, Omzetnya Fantastis

Baca juga: Lonjakan Pemudik Mulai Terjadi di Terminal Bekasi, Kadishub: 20 Persenan Mulai Peningkatan

Baca juga: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Ternyata Tidak Pulang ke Rumah Setelah Menjalani Rehabilitasi, Kemana?

Ia menjelaskan menyiapkan uang receh mulai dari pecahan Rp 2 ribu - 20 ribu dengan minimal penukaran sebesar Rp 100 ribu.

"Kami siapkan mulai dari pecahan Rp 2 ribu, 5 ribu, 10 ribu sampai 20 ribu. Kalau Rp 50 ribu enggak ada, karena bisa diambil di ATM," ungkap Marulian di lokasi, Minggu (24/4/2022).

Setiap transaksi penukaran, ia menarik tarif sebesar 10 persen kepada para pemudik.

Tarif akan naik menjadi 12 persen saat H-7 Lebaran Idul Fitri.

"Jadi kalau nukar Rp 100 ribu, biayanya Rp 110. Kalau Rp 200 ribu, jadi Rp 220 ribu. Pokoknya 10 persen tarifnya."

"Tapi nanti kalau H-7, naik jadi 12 persen," katanya.

Meski tahun lalu pemerintah masih memberlakukan pengetatat perjalanan atar kota antar provinsi akibat pandemi Covid-19, namun ia mengaku mendapatkan banyak omzet.

"Kan mulai nukerin uang sejak 2018, nah tahun lalu itu malah paling banyak dapat untungnya."

"Kami berlima dapat untung sampai Rp 20 juta. Berarti per orang sekitar untung Rp 4 jutaan," ujar Marulian.

Saat mudik tahun lalu mencapai puncaknya, nominal transaksi penukaran uang pihaknya bahkan capai Rp 20 juta per hari.

"Itu kan tahun lalu, kalau tahun ini mudah-mudahan lebih banyak lagi karena sudah dibolehin mudik," katanya.

(TribunBekasi.com/ABS)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved