Berita Jakarta
Komunitas Penyewaan Sepeda Ontel Kota Tua Berharap Tak Ada Lagi PPKM
Sebagian anggota Komunitas penyewaan sepeda ontel di Kota Tua, Jakarta Barat terpaksa gulung tikar saat Covid-19 semakin mengganas.
Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM — Pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari dua tahun berdampak buruk pada perekonomian masyarakat Indonesia.
Imbas buruk pandemi tersebut juga dirasakan sebagian anggota Komunitas penyewaan sepeda ontel di Kota Tua, Jakarta Barat yang terpaksa gulung tikar saat Covid-19 semakin mengganas.
Ketua Komunitas Sepeda Ontel Kota Tua, Cefi Mulyadi Aprianto mengungkapkan, mereka tidak mendapat pemasukan karena kawasan wisata Kota Tua sempat tutup selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Selama pandemi, kita semuanya banting setir cari kerjaan lain. Saya kerja jadi kuli bangunan, yang lain kerja kuli bangunan dan kuli proyek biar dapat uang," imbuhnya.
Pria berusia 50 tahun ini bersyukur, momentum Idul Fitri tahun ini sangat berbeda dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Baca juga: Jumlah Kendaraan Mudik Lebaran Sejak 22 April sampai 2 Mei 2022 Capai 1.922.206 Unit
Baca juga: Gubernur Anies Janji Revitalisasi Pasar Gembrong yang Terbakar
Usaha komunitasnya kembali bergeliat mencari rezeki dari penyewaan sepeda.
"Orang-orang baru boleh keluar kan di Lebaran ini. Suasananya ramai begini karena tempatnya tertutup dan antuasias pengunjung tinggi, jadinya kelihatan membludak," ungkap Cefi.
Meskipun pengelola Kota Tua mengizinkan Chefi dan komunitasnya kembali bekerja di Lebaran ini, ia menyebut ada pembatasan titik mangkal sewa sepeda.
Sebelum pandemi melanda, komunitas ini bebas menentukan titik menyewa sepeda.
Kini, hanya ada enam titik yang bisa diisi deretan sepeda ontel.
Baca juga: Kangen Empal Gentong, Maya Boyong Keluarga Mudik ke Cirebon Naik Kereta Api
Baca juga: KM Bina Karya Rusak Kemudi di Tengah Laut Saat Antar 140 Penumpang ke Kepulauan Seribu
"Pendapatannya jelas menurun, karena lokasi kerja dibatasi, tidak seperti dulu yang bisa nyebar di beberapa titik. Jumlah sepeda yang disewa pun dibatasi jadi 72 sepeda dari sekitar seratusan sepeda," ungkapnya.
Kini, terdapat enam orang anggota dan 12 sepeda ontel di setiap titik.
Cefi menuturkan, alasan pengurangan jumlah sepeda yaitu untuk meminimalisir tumpukan keramaian di Kawasan Kota Tua.
Pria ini berharap adanya solusi dari pihak eksternal untuk membantu pendapatan komunitasnya kembali stabil.
"Harapannya sih setelah Lebaran, situasi kembali normal lagi. Tidak ada lagi PPKM setelah Idul Fitri, biar kita tidak tutup usaha lagi," tuturnya.
Baca juga: Catat Rute Kendaraan dari Jakarta Menuju Bandung saat Penerapan One Way Arus Balik
Baca juga: Pemkot Jakarta Timur Bakal Dirikan Dapur Umum Korban Kebakaran Pasar Gembrong
Pengunjung yang tertarik gowes sepeda bisa membayar Rp20.000 per 30 menit.
Menariknya, pengunjung bisa memakai topi khas Noni Belanda secara gratis selama menyewa sepeda.
Komunitas Sepeda Ontel Kota Tua buka dari pukul 8.00 sampai pukul 18.00 WIB. (Wartakotalive.com/Indri Fahra Febrina)
Ada-ada Saja, Mabuk Sabu-sabu dan Miras, ABK Tersesat Pulang Hingga Tertidur Pulas di Atas Pohon |
![]() |
---|
Polisi Menyatakan AF Meninggal Dunia Akibat Penganiayaan, 3 Orang Diperiksa |
![]() |
---|
Balita Usia 2 Tahun Meninggal dengan Luka-luka Lebam, Petugas Puskesmas Langsung Lapor Polisi |
![]() |
---|
Larangan Warung Jual Gas Elpiji Bersubsidi Dianggap Bikin Susah Masyarakat Kecil |
![]() |
---|
Sukses Lewati Mentoring dan Seleksi, 4 Brand Fashion Lokal Terpilih Tampil di Paris Trade Show 2023 |
![]() |
---|