Menkominfo Klaim Indonesia Tak Tertinggal dengan Negara Lain dalam Pemanfaatan Teknologi Komunikasi

TRIBUNBEKASI.COM - Menkominfo Johnny G Plate menghadiri acara Keynote Speech Unpacking the Metaverse: Akselerasi Transformasi Digital.

Acara itu digelar di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (18/05/2022). 

Acara tersebut digelar dalam Menyambut Teknologi Masa Depan.

Disana Johnny G Plate membahas mengenai evolusi teknologi komunikasi.

Baca juga: Mahasiswa Diajak Berkreasi di Era Age of Creations, Menkominfo Ungkap Deskripsi Mimpi Victor Hugo

Baca juga: Dukung Adopsi Teknologi, Menkominfo Sebut Pemerintah Indonesia Mendirikan Infastruktur Digital

Baca juga: Menkominfo Klaim Indonesia Tidak Ketinggalan di Era Perkembangan Metaverse, Berikut Penjelasannya

Menurutnya, Indonesia tidak tertinggal dalam pemanfaatan teknologi komunikasi.

Kata dia saat ini Indonesia sangat cepat dalam mengadopsi teknologi komunikasi dan tidak tertinggal dengan negara lain.

Bahkan, Johnny sebut menyebut ada potensi 4,6 juta lapangan kerja di tahun 2030 dengan implementasi jaringan 5G.

"Perubahan dunia juga disertai perubahan teknologi yang makin menuntut pengadopsian emerging technologies, atau teknologi mutakhir seperti jaringan 5G, metaverse dan blockchain,” ucapnya.

Johnny menyatakan pemerintah telah membangun teknologi informasi dan komunikasi yang bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat.

"Teknologi ICT secara khusus merupakan backbone dari peradaban digital dan terus mengalami pengembangan dari masa ke masa untuk menjawab tantangan yang ada," tuturnya. 

Johnny menjelaskan sejarah pemanfaatan teknologi komunikasi di Indonesia.

Menurutnya, jaringan telekomunikasi 2G dahulu bertujuan untuk memberikan kemampuan telekomunikasi pada telepon genggam bergerak.

Kemudian hadir jaringan 3G untuk menghubungkan telepon genggam ke internet.

"Setelah itu, berkembang jaringan 4G yang memberikan layanan broadband dan komputer pada genggaman kita."

"Lalu pada hari ini kita akan masuk ke dalam era jaringan 5G, yang memiliki kecepatan dan kualitas berinternet lebih tinggi dari 4G, latensi yang lebih rendah dan tingkat konsumsi energi yang lebih efisien." jelasnya.