Berita Bekasi

Kota Bekasi Butuhkan 21.000 Kambing dan Domba serta 6.500 Sapi lagi untuk Kebutuhan Hewan Kurban

Kota Bekasi kekurangan hewan kurban untuk Hari Raya Iduladha 1443H, sehingga harus impor dari wilayah lain.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: AC Pinkan Ulaan
TribunBekasi.com
Kota Bekasi kekurangan hewan kurban untuk Hari Raya Iduladha 1443H. Keterangan foto: (ilustrasi) 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN -- Kota Bekasi masih membutuhkan pasokan hewan kurban karena jumlah yang tersedia saat ini masih kurang.

Hal itu diutarakan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Wadi Rimal, Selasa (31/5).

"Untuk kebutuhan hewan-hewan kurban di Kota Bekasi kami masih mengalami kekurangan dari segi jumlahnya. Karena dari ketersediaan hewan yang ada, tidak sebanding dengan jumlah hewan qurban yang dibutuhkan," kata Wadi Rimal.

Diungkapkan oleh Wadi Rimal, berdasarkan data untuk kebutuhan hewan kurban jenis kambing dan domba, Kota Bekasi membutuhkan 22.000 ekor.

Sementara saat ini ketersediaannya tercatat baru 1.000 ekor, maka masih kurang 21.000 ekor kambing dan domba.

Sedangkan kebutuhan hewan kurban jenis sapi dan kerbau di Kota Bekasi sebanyak 7.000 ekor. Sedangkan jumlah yang ada tercatat baru mencapai 500 ekor.

Karantina

Dengan kondisi kekurangan ketersediaan hewan kurban inilah DKPPP Kota Bekasi harus mengambil dari wilayah lain, untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban Kota Bekasi.

Hanya saja, karena saat ini wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sedang berjangkit, maka perlu pengetatan pemeriksaan.

"Kami masih mengambil hewan dari wilayah luar. Karena kasus PMK mulai naik, maka dari itu kami melakukan pengawasan dengan ketat hewan kurban dari luar daerah, dan mewajibkan untuk menjalani karantina terlebih dahulu," ucap Wadi Rimal.

PMK di Kota Bekasi

Penyakit mulut dan kuku (PMK), yang menyerang hewan ternak, i sudah ditemukan di Kota Bekasi, sehingga pihak DKPPP langsung membuat kebijakan karantina hewan ternak impor dari wilayah lain.

Kasus PMK di Kota Bekasi sendiri terjadi karena ada peternak yang nekat membeli sapi dari wilayah lain, meski sudah disarankan menunda  dulu pembelian itu karena sedang berjangkit PMK.

Kepala DKPPP Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, menjelaskan bahwa PMK teridentifikasi di dua kelurahan pada sepekan terakhir.

"Kami sudah melakukan pemantauan sejak 4 hari yang lalu. Selama satu mnggu kemarin ditemukan penyakit PMK di Kota Bekasi, di daerah Aren Jaya, Bekasi Timur, dan Jatiluhur, Jatiasih, berdasarkan hasil uji lab dari provinsi yang kami laporkan," kata Herbert, Minggu (29/5/2022).

Sumber: Tribun bekasi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved