Berita Sport

Ingin Kuat Berlari Maraton? Simak Tip dari I Made Subaga Kapten RIOT

Menjadi pelari maraton bukan hanya membutuhkan kekuatan fisik, melainkan juga kekuatan mental.

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhilah | Editor: AC Pinkan Ulaan
Instagram I Made Subaga
Medali dari Sydney Maraton 2017 menjadi barang berharga bagi I Made Subaga, karena merasakan tantangan paling berat saat mengikuti lomba tersebut. 

Selain bergabung dengan komunitas, pelari juga bisa mempersiapkan banyak materi. Tip dan referensi persiapan untuk lari awal bisa didapatkan dari platform media sosial.

3. Awali dengan niat serius

Latihan memang penting, namun niat untuk maraton itu tak kalah penting. Sehabis niat terkumpul, mulai dari jalan kaki, lari kecil, terus berkala diimbangi dengan training latihan yang lain dan siap buat lari jarak jauh.

4. Persiapan kondisi mental

Selain persiapan fisik, persiapan mental juga perlu. Mengingat, berlari di atas 4 jam lebih membutuhkan kondisi mental yang stabil.

Baga menceritakan perjuangannya saat mengawali olahraga maraton ini. Untuk mengatasi rasa jenuh saat berlari dia mendengarkan musik.

Metode tersebut dinilainya efektif untuk menghilangkan rasa jenuh saat tengah berlomba maraton. Namun seiring berjalannya waktu, dia tak lagi memerlukan hal tersebut.

"Awal-awal ketika mulai maraton, mendengarkan musik untuk menghilangkan jenuh itu sangat efektif. Tapi sekarang aku lebih seperti ngomong sama diri sendiri saat lari. Seperti 'me time' lebih menikmati suasana, menikmati momennya, jadi itu yang membuat aku terhindar dari jenuh," ujar I Made Subaga.

I Made Subaga mendirikan komunitas lari Running is Our Therapy (RIOT) tahun 2016, dan sejak 2018 komunitas itu telah memiliki akta pendirian dari notaris.
I Made Subaga mendirikan komunitas lari Running is Our Therapy (RIOT) tahun 2016, dan sejak 2018 komunitas itu telah memiliki akta pendirian dari notaris. (Instagram I Made Subaga)

 

Akta notaris

Komunitas RIOT Didirikan Baga pada 29 Juli 2016 di Denpasar, Bali. Kala itu anggotanya masih sedikit tapi Baga tetap kukuh dengan tujuannya.

Bahkan Baga juga mengurus legalitas RIOT Indonesia, sehingga dia mengurus akta pendirian ke notaris. Kini komunitas itu memiliki salinan akta nomor 02 tanggal 11 Juli 2018, yang dibuat oleh notaris Viddi Danti Yanta SH.

Baga mengatakan, RIOT beranggotakan orang-orang dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda. Mulai dari pengusaha, dokter, pegawai kantor, sampai pilot.

"Kami masing-masing memiliki pekerjaan dengan bidang yang berbeda-beda, namun kami memiliki satu cara yang sama untuk menghilangkan penat, yaitu dengan lari," ujar Baga.

Berawal dari komunitas kecil di Pulau Dewata, RIOT Indonesia kini sudah tersebar di 13 daerah di Indonesia.

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved