Berita Bekasi
Puluhan Anak Lolos Jalur Zonasi PPDB Bekasi, Padahal Jarak Rumah ke Sekolah Sampai Jutaan Meter
kasus tersebut tidak hanya menyasar ke siswa dari TK yang ingin mendaftarkan ke SD Jatirahayu II saja.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Sistem jalur zonasi untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) online di Kota Bekasi jenjang masuk Sekolah Dasar (SD) bermasalah.
Berdasarkan pantauan Tribunbekasi.com melalui website PPDB Online Kota Bekasi di ppdb.bekasikota.go.id, hasil seleksi sementara, salah satunya di SDN Jatirahayu II, tercatat 71 anak atau calon siswa yang tercatat jarak ke sekolah mencapai 9 juta meter.
Jika merujuk pada data tersebut, maka berdasarkan jalur zonasi, artinya jarak rumah siswa ke sekolah sangat tidak logis.
Baca juga: Sepekan Pra Pendaftaran PPDB SMP Kota Bekasi Dibuka, Sudah Ada 18 Ribu Calon Siswa yang Terdaftar
Baca juga: PPDB Online 2022, SMK Negeri 1 Karawang Tampung 846 Siswa Baru
Jika diukur 9 juta meter tersebut, tempat tinggal siswa yang bersangkutan di Bekasi maka sekolah yang dituju berada di luar negeri, bukan lagi di Indonesia.
Meskipun data tersebut masuk dalam hasil seleksi sementara, namun jika data tersebut digunakan artinya 71 siswa yang terdata di sistem tersebut, tidak akan bisa masuk dalam zonasi PPDB online Kota Bekasi.
Sementara itu, kasus tersebut tidak hanya menyasar ke siswa dari TK yang ingin mendaftarkan ke SD Jatirahayu II saja.
Namun juga terjadi di beberapa SD tujuan lain di Kota Bekasi, jaraknya pun diantara 1 juta meter hingga belasan juta meter.
Menanggapi sistem PPDB online Kota Bekasi jenjang masuk SD, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan kemungkinan kesalahan jarak tersebut terjadi saat orangtua melakukan pendaftaran.
"Zonasi itu yang klik orangtua. Misalnya kamu daftar alamatnya di klik tapi dia nggak liat lagi tuh, tahu-tahu jaraknya dimana kan gitu," kata Inayatullah, Rabu (6/7/2022).
Diungkapkan oleh Inayatullah, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait sistem tersebut.
Namun, dirinya memastikan jika kesalahan yang terjadi bisa diperbaiki, sebab ada tim verifikasi yang nantinya akan melakukan pengecekan ulang dari pendaftaran yang dilakukan orang tua murid.
"Nanti kami akan cek lagi oleh operator, nanti diperbaiki atau datang ke operator sekolah yang dituju," katanya.