Berita kecelakaan
Kecelakaan Maut di Jatisampurna, Anak Kecil Terluka di Kepala, Ibunya Diduga Termasuk Korban Tewas
Seorang anak kecil terluka dalam kecelakaan maut di Jalan Alternatif Transyogi Cibubur, Senin (18/7). Ibunya diduga meninggal dunia.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, JATISAMPURNA -- Situasi yang sangat mengerikan terjadi di Jalan Raya Alternatif Transyogi Cibubur, sesaat setelah truk tangki Pertamina menabrak sejumlah pengendara motor, Senin (18/7).
Tubuh para korban bergelimpangan di jalan, dengan luka-luka yang membuat setiap orang bergidik melihatnya.
Jumlah korban tewas dalam peristiwa ini sampai saat ini sebanyak 11 orang.
Kengerian itu diungkapkan salah satu saksi mata peristiwa itu, Setiawan, yang mau tak mau menyaksikan perstiwa tersebut karena sedang berada di dekat tempat kejadian.
Menurut Setiawan, sekitar 10 menit sebelum kejadian dia berada tepat di lokasi kejadian kecelakaan maut itu.
Shock
Tak berselang lama, dia melihat sebuah truk tangki Pertamina bernopol B-9598-BEH melaju kencang di jalur menuju arah Cileungsi yang memang agak menurun itu.
Ketika itu situasi Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi dalam kondisi macet, sehingga peristiwa fatal itu tak terelakkan.
Truk tangki Pertamina itu menabrak mobil warna merah dulu yang berada tepat di depannya, kemudian menabrak minibus Suzuki APV, beberapa pengendara roda dua, dan truk TNI.
"Korban itu berada di bawah truk tangki, ada di depan juga, di belakang juga ada. Korban itu pada berjatuhan di jalan sama trotoar. Motor kalau tidak salah ada 8 yang tertabrak. Ada mobil warna merah, APV, dan Mobil tentara," kata Setiawan yang masih berada di lokasi kejadian.
Dia masih shock akibat menyaksikan kecelakaan maut itu. Apalagi dengan jelas melihat para korban berjatuhan dan tergeletak dalam kondisi tak sadarkan diri. Bahkan beberapa di antaranya mengalami luka parah, termasuk juga anak kecil yang sempat diselamatkan.
"Saya ngeri banget melihatnya. Itu kejadian sangat cepat banget. Saya melihat motor, mobil kelindas semua. Teman saya ada yang selamatkan anak kecil," katanya.
Anak kecil
Teman Setiwan itu adalah Kunto (35). Katanya, saat ingin menolong para korban dia mendengar suara tangisan anak kecil yang kepala berlumuran darah.