Berita Kecelakaan

Pasca Kecelakaan Maut di Cibubur, Pemkot Bekasi Bakal Tutup Permanen Traffic Light dan U-Turn CBD 

Hal ini juga menanggapi respon Dirlantas Polda Metro Jaya jika pemasangan traffic light CBD dianggap tak laik dipasang

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
Tribun Bekasi/Joko Supriyanto
Sepuluh orang dikabarkan tewas dalam musibah kecelakaan mat yang melibatkan truk tangki Pertamina, di Jalan Alternatif Cibubur, Senin (18/7/2022). Keterangan foto: Lokasi kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Pemerintah Kota Bekasi mengisyaratkan akan menutup permanen Traffic Light (lampu merah) dan U-turn CBD Jalan Alternatif Cibubur yang dianggap sebagai faktor penyebab kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang.

Hal ini juga menanggapi respon Dirlantas Polda Metro Jaya jika pemasangan traffic light CBD dianggap tak laik dipasang karena berada di kontur jalan yang menurun.

Hanya saja penutupan merujuk hasil investasi yang tengah berjalan.

"Lah, sekarang kan kalau itu tadi di nyatakan tidak laik, kita tutup saja, sepanjang kita menjadi satu bentuk rekomendasi hasil dari kajian yang ada yaa kita tutup," kata Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Rabu (20/7/2022).

Menurut Tri, pemasangan traffic light dan pembuatan U-Turn di simpang CBD tentu berdasarkan kajian-kajian seperti volume kendaraan di lokasi, ruang, dan lain-lain.

Artinya kajian secara menyeluruh tentunya sudah dilakukan.

Baca juga: Penjemputan Jenazah Korban Kecelakaan Maut di Cibubur ke Pihak Keluarga Diwarnai Isak Tangis

Seiring jalannya investigasi yang tengah berjalan, Mas Tri menyampaikan jika U-turn telah ditutup dengan barrier, sedangkan traffic light di CBD tetap beroperasi sementara hanya diubah menjadi traffic light waring atau hanya peringatan hati-hati.

"Trafic light kita rubah menjadi warning ya untuk kemudian tetap berfungsi mengingatkan bahwa kondisi yang ada jalan tersebut, kemudian memiliki satu perhatian yang dilakukan terkait para pengemudi yang melewati jalan tersebut," ujarnya. 

Sebelumnya Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman tak menampik jika secara kasat mata traffic light atau lampu merah di CBD Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi tidak laik dipasang.

BERITA VIDEO : ANTISIPASI KEBAKARAN DAMKAR LAKUKAN PENYEMPROTAN TRUK TANGKI

Sebab, pemasangan lampu merah itu berada di kontur jalan menurun dan sedikit tikungan. Meski dianggap tak laik dipasang, namun pihaknya akan mengevaluasi lebih dalam lagi.

"Ya kalau dilihat dari kasat mata tidak laik, jadi makanya akan kita evaluasi, karena maksud kami dari pihak kepolisian ada data yang ada penyebabnya apa sehingga menjadi kecelekaan," kata Latif Usman, Selasa (18/7/2022).

Terkait pemasangan traffic light atau dikenal lampu merah itu.

Latif Usman mengaku akan melakukan penutupan secara permanen. Namun, penutupan permanen ini, setelah dilakukan peninjauan dan evaluasi secara menyeluruh.

"Sementara kita tutup simpang ini, mungkin setelah kita melakukan peninjauan kembali akan kita tutup secara permanen," katanya. 

KNKT : Sopir truk gagal lakukan pengereman

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, mengatakan, proses investigasi truk tangki Pertamina yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur beberapa hari lalu mulai dilakukan.

Bahkan tim KNKT tengah melakukan pemeriksaan sistem pengereman pada truk tangki Pertamina itu.

"Saya sudah memeriksa sistem rem nya, sesuai penjelasan pengemudi apa saja. Tapi belum bisa saya sampaikan karena saya masih perlu menguji lagi, untuk memastikan," kata Ahmad Wildan, Rabu (20/7/2022).

 

Menurut Ahmad, jika berdasarkan hipotesa awal, KNKT menemukan adanya kegagalan pengeraman.

Hanya saja, hipotesa awal ini perlu dilakukan pengujian lagi untuk dapat mengetahui penyebab dari kegagalan pengereman itu.

"Memang kegagalan pengereman masalah di pengemudi itu. Cuman bagaimana gagal rem itu yang harus kita telusuri," katanya.

BERITA VIDEO : PASANGAN SUAMI ISTRI ASAL PURWOREJO DIMAKAMKAN

 

Diungkapkan Ahmad, untuk memastikan penyebab dari kegagalan pengereman itu, maka KNKT akan mencari bengkel untuk melakukan pengujian pengereman secara langsung.

Sehingga dengan hasil pengujian itu dapat diketahui penyebab dari kegagalan pengereman itu.

"Saya juga baru mau cari bengkel nya untuk mengujinya. Yang punya peralatan yang saya maksud itu dimana. Saya mau minta tolong teman-teman mau pinjam peralatan untuk menguji," ujarnya.

Menurut Ahmad, secara teknis tidak ada kendala terkait peralatan, hanya saja proses pengujian itu juga perlu didukung dengan tempat yang bisa memfasilitasi untuk menguji sistem pengereman, misalnya di bengkel.

"Alat itu kan bukan hanya ada dalam kendaraan, bisa juga di bengkel las. Ini lagi saya cari tempat tempat yang bisa membuktikan dengan rangkaian Kerja yang hampir mirip dengan sistem rem, dengan tekanan yang sama dan sebagainya. Jadi bukan kendala," ucapnya.

Ada kegagalan pengereman

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan mengatakan jika berdasarkan keterangan dan hipotesa awal kecelakaan di Jalan Alternatif Cibubur karena ada kegagalan pengeremen.

Menyinggung mengenai soal traffic light yang dianggap menjadi salah satu penyebab faktor kecelakaan yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia itu, Ahmad mengaku jika traffic light bukan jadi penyebabnya.

"Saya hanya berdasarkan penjelasan pengemudi. Pengemudi merasakan kegagalan pengereman itu saja. Faktor utama nya apa, ini lagi saya cari. Bukan traffic light," kata Ahmad Wildan, Rabu (20/7/2022).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pihak KNKT, Ahmad mengatakan secara geometrik jika kondisi kontur jalan yang menjadi lokasi terjadinya kecelakaan maut tidak mengalami masalah. Bahkan, ia juga menganggap jika traffic light kemungkinan bukan jadi penyebabnya.

"Traffic light yang ada di sana itu bisa saja jadi masalah, tapi saya gak fokus ke sana. Itu bisa jadi masalah, karena jaraknya terlalu pendek dan sebagainya. Tapi dalam kasus kecelakaan ini, itu gak ada relevansinya. Jadi saya gak mendalami itu," katanya.

Sejauh ini, KNKT masih melakukan investigasi dari kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi itu. Kini KNKT tengah melakukan pemeriksaan pada truk tangki Pertamina, karena berdasarkan hipotesa awal ditemukan adanya kegagalan pengereman.

Sebelumnya Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman tak menampik jika secara kasat mata traffic light atau lampu merah di CBD Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi tidak laik Dipasang.

Sebab, pemasangan lampu merah itu berada di kontur jalan menurun dan sedikit tikungan. Meski dianggap tak laik dipasang, namun pihaknya akan mengevaluasi lebih dalam lagi.

"Ya kalau dilihat dari kasat mata tidak laik, jadi makanya akan kita evaluasi, karena maksud kami dari pihak kepolisian ada data yang ada penyebabnya apa sehingga menjadi kecelekaan," kata Latif Usman, Selasa (18/7/2022).

Terkait pemasangan traffic light atau dikenal lampu merah itu. Latif Usman mengaku akan melakukan penutupan secara permanen. Namun, penutupan permanen ini, setelah dilakukan peninjauan dan evaluasi secara menyeluruh.

"Sementara kita tutup simpang ini, mungkin setelah kita melakukan peninjauan kembali akan kita tutup secara permanen," katanya.

 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved