Berita Karawang
Cellica Nurrachadiana Siratkan Pindah Partai Setelah Tak Lagi Menjadi Ketua DPC Demokrat Karawang
Cellica Nurrachadiana menyiratkan pindah partai setelah kalah dari Pendi Anwar dalam pertarungan memperebutkan kursi Ketua DPC Demokrat Karawang.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG -- Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Parta Demokrat Karawang sudah selesai, dan Pendi Anwar terpilih sebagai Ketua DPC Karawang menggantikan Cellica Nurrachadiana.
Hanya saja, Cellica Nurrachadiana kemudian tersirat mengirimkan sinyal pindah partai usai tak lagi terpilih sebagai ketua DPC.
Hal tu terlihat dari unggahan di akun Instagram pribadinya, @cellicanurrachadiana, setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menghubungi Pendi Anwar untuk kemenangannya menjadi Ketua DPC Karawang.
Politikus yang saat ini juga berstatus sebagai Bupati Karawang ini mengunggah foto dirinya berbaju serba biru sedang berkegiatan di tengah masyarakat.
Ganjil
Dalam tulisan yang menyertai foto itu tersirat Cellica mengakui kekalahannya di Muscab Demokrat Karawang.
Cellica bahkan mengutip kata-kata mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, "Dalam perang Anda hanya bisa terbunuh sekali, tapi dalam politik Anda bisa mati berkali-kali".
Cellica juga menulis, "Sejarah akan mencatat nilai juang seorang perempuan, yang akan membuktikan bahwa 'kejadian ganjil ini' tidak akan pernah 'cukup' untuk menyingkirkan saya, sahabat, keluarga dan seluruh pendukung setia seperjuangan."
"Setelah hari ini kita semua akan menghadapi bulan-bulan perjuangan baru, mungkin penderitaan baru, tapi itulah semulia-mulianya cara menjadi individu yang berintegritas."
"Saya, sahabat, keluarga dan pendukung setia akan berjuang di seluruh daratan, mengarungi seluruh lautan, dan mengarahkan doa-doa ke semua penjuru langit agar 'kejadian' ini berbuah hasil kemenangan di lain tempat."
Berikut pernyataan lengkap Cellica Nurrachadiana di salah satu unggahan Instagramnya, Minggu (24/7/2022).
"Ditengah tahun 2022, setelah 17 tahun menjadi bagian dari politik demokrasi Indonesia, sampailah saya pada suatu masa paling 'mengejutkan' atas kabar yang diterima pagi hari ini.
Masa di mana Mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, mencetuskan gagasan 'Darah, Kerja Keras, Air Mata dan Keringat'.
Dan pada situasi ini saya akan mengingatkan seluruh sahabat, keluarga, pendukung setia yang bernaung di bawah bendera yang sama selama ini bahwa saya sejak dilahirkan di dunia ini tidak punya apa-apa selain darah, kerja keras, air mata dan keringat.