Berita Kecelakaan

Beda dengan Dishub, KNKT Sebut Traffic Light Salah Satu Faktor Penyebab Kecelakaan Maut di Cibubur

Soerjanto berpendapat bahwa salah satu faktor kecelakaan maut di Cibubur karena adanya traffic light di jalan yang menikung dan menurun.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Tribun Bekasi/Joko Supriyanto
Guna mengetahui penyebab kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, pada Senin (18/7/2022) lalu, pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi. Keterangan foto: Lokasi kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur. Tampak banyak orang datang untuk menonton. 

TRIBUNBEKASI.COM, CIBUBUR --- Guna mengetahui penyebab kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, pada Senin (18/7/2022) lalu, pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan pihaknya masih menganalisa data-data di lapangan, seperti penempatan traffic light di simpang Cibubur CBD yang tidak jauh dari lokasi kecelakaan.

"Kita lagi evaluasi sama analisa data-data yang kita dapetin. Jadi temen-temen masih sibuk untuk analisa dari data-data yang sudah kita dapat dari kajian-kajian yang dilakukan kayak traffic Light gitu," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (31/7/2022).

Tak seperti yang disampaikan Dishub Kota Bekasi, Soerjanto berpendapat bahwa salah satu faktor kecelakaan maut di Cibubur karena adanya traffic light di jalan yang menikung dan menurun.

"Iya salah satu faktor. Berkontribusi (terjadinya kecelakaan), menjadikan fatalitasnya semakin tinggi. jadi bukan penyebab," katanya.

Pihaknya sudah memeriksa pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi terkait keberadaan traffic light yang menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan. 

BERITA VIDEO : PENJEMPUTAN JENAZAH TERAKHIR BERJALAN PENUH ISAK TANGIS

Namun, hingga saat ini, masih dilakukan pemeriksaan hasil kajian Dishub Kota Bekasi sebelum pemasangan traffic light simpang Cibubur CBD.

"Kemarinkan (Dishub) diinterview, terus ada dokumen-dokumen kajiannya (sebelum dipasang) kita minta. Nanti kita sampaikan di report, kalau kajian ini kan panjang," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dishub Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengklaim, pihaknya telah melakukan analisis sebelum memasang traffic light atau lampu merah di simpang CBD Cibubur, dekat lokasi kecelakaan maut.

Dia juga mengatakan, kecelakaan bukan disebabkan karena adanya lampu merah.

"Ada (analisis sebelum pemasangan traffic light). Ini kan bukan soal lampu merah, ini soal kecelakaan," katanya kepada jurnalis, Jumat (29/7/2022).  

Polisi keluarkan 8 poin rekomendasi

Pihak Polres Metro Bekasi Kota menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas musibah kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang.

FGD digelar di Polres Metro Bekasi Kota pada Jumat (22/7/2022) siang dihadiri oleh Jasa Rahajara, Dinas Perhubungan, Korlantas Polri, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, KNKT, Pertamina, dan PUPR.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki mengatakan dari hasil FGD itu, ada 8 poin yang harus segera ditindaklanjuti terkait adanya peristiwa kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi pada Senin (18/7) beberapa waktu lalu.

"Hasil dari FGD. Kita tindaklanjut kejadian beberapa hari yang lalu, hasil FDG ini menghasilkan 8 poin rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dari instansi terkait," kata Kombes Pol Hengki di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (22/7/2022).

Dari 8 poin itu diungkapkan oleh Hengki yang pertama median jalan (u-turn) yang terbuka akan ditutup permanen, kedua traffic light atau APIL dinonaktifkan diganti dengan lampu kedip-kedip kuning atau warning light.

Baca juga: Penuh Haru, Warga Forum Cibubur Gelar Doa dan Tabur Bunga Mengenang 10 Korban Kecelakaan Maut

Baca juga: Cerita Iron Man Cibubur saat Kecelakaan Maut: Banyak yang Pilih Merekam Daripada Menolong 

"Ketiga arus yang keluar dari Perumahan CBD harus dikanalisasi agar diarahkan untuk belok kiri sehingga tidak langsung masuk ke jalan layang untuk mengurangi risiko dari pemotongan arus," katanya.

Poin keempat, yaitu perlu adanya rambu rambu petunjuk tikungan, turunan dari atas, pas tanjakan.

Kelima agar dipasang rambu larangan berhenti disepanjang jalan turunan dan ditambah narasi peringatan. 

BERITA VIDEO : PASANGAN SUAMI ISTRI TINGGALKAN ANAK USIA 6 TAHUN

Keenam lampu penerangan dipasang diatas atau jembatan atau sementara di pinggir jalan karena masih ada proses pembangunan.

Ketujuh zebra cross yang ada di lokasi akan dihapus atau ditiadakan dan jika perlu dipasang rambu dilarang untuk menyeberang.

"Kedelapan terakhir rumble strip atau garis kejut yang sudah terpasang di turunan itu agar dipindahkan ke jalan sebelum turunan," katanya.

Dari 8 poin yang telah disepakati itu, diungkapkan Hengki pihaknya memberikan waktu kepada Dinas Perhubungan Kota Bekasi selama satu minggu kedepan, agar poin-poin segera diselesaikan di mulai pada hari ini Jumat (22/7).

"Ini dalam satu minggu, hasil 8 poin ini sudah harus tuntas dikerjakan terutama oleh Dishub, rambu-rambunya dan sebagai penutupan itu tadi. Satu minggu. Ini udah mulai dikerjakan mulai malam ini," ucapnya. 

Tutup permanen Traffic Light dan U-Turn CBD

Traffic Light (lampu merah) dan U-turn CBD Jalan Alternatif Cibubur yang dianggap sebagai faktor penyebab kecelakaan maut di Cibubur akhirnya ditutup.

Langkah itu diambil Pemkot Bekasi menanggapi respon Dirlantas Polda Metro Jaya jika pemasangan traffic light CBD dianggap tak laik dipasang karena berada di kontur jalan yang menurun.

"Lah, sekarang kan kalau itu tadi di nyatakan tidak laik, kita tutup saja, sepanjang kita menjadi satu bentuk rekomendasi hasil dari kajian yang ada yaa kita tutup," kata Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Rabu (20/7).

Seiring jalannya investigasi, Mas Tri menyampaikan jika U-turn telah ditutup dengan barrier, sedangkan traffic light di CBD tetap beroperasi sementara hanya diubah menjadi traffic light waring atau hanya peringatan hati-hati.

"Trafic light kita rubah menjadi warning ya untuk kemudian tetap berfungsi mengingatkan bahwa kondisi yang ada jalan tersebut, kemudian memiliki satu perhatian yang dilakukan terkait para pengemudi yang melewati jalan tersebut," ujarnya. 

Sebelumnya Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman tak menampik jika secara kasat mata traffic light atau lampu merah di CBD Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi tidak laik dipasang.

BERITA VIDEO : ANTISIPASI KEBAKARAN DAMKAR LAKUKAN PENYEMPROTAN TRUK TANGKI

Sebab, pemasangan lampu merah itu berada di kontur jalan menurun dan sedikit tikungan. Meski dianggap tak laik dipasang, namun pihaknya akan mengevaluasi lebih dalam lagi.

"Ya kalau dilihat dari kasat mata tidak laik, jadi akan kita evaluasi, karena maksud kami dari pihak kepolisian ada data yang ada penyebabnya apa sehingga menjadi kecelekaan," kata Latif Usman, Selasa (18/7/2022).

Terkait pemasangan traffic light atau dikenal lampu merah itu, Latif Usman mengaku akan melakukan penutupan secara permanen. Namun, penutupan permanen ini, setelah dilakukan peninjauan dan evaluasi secara menyeluruh.

"Sementara kita tutup simpang ini, mungkin setelah kita melakukan peninjauan kembali akan kita tutup secara permanen," katanya. 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved