Kenaikan harga BBM

Organda Bakal Temui Pemkot Bekasi Bahas Bantuan untuk Para Sopir Angkutan Umum Pasca Kenaikan BBM

DPC Organda Kota Bekasi tengah melakukan pembahasan secara internal, terkait bantuan yang akan diberikan kepada para sopir-sopir angkutan umum

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi saat ini tentu berdampak besar bagi para sopir angkutan umum. Menyikapi hal ini, DPC Organda Kota Bekasi tengah melakukan pembahasan secara internal, terkait bantuan yang akan diberikan kepada para sopir-sopir angkutan umum yang ada di Kota Bekasi. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Pemerintah tengah menyiapkan bantuan untuk angkutan umum, ojek online dan nelayan menyusul dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Rencana bantuan langsung tunai (BLT) yang akan diberikan pemerintah ini juga disampaikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Dimana Pemerintah Daerah menggunakan 2 persen dari dana transfer umum untuk memberikan bantuan pada tiga sektor tersebut.

Menyikapi hal ini, DPC Organda Kota Bekasi tengah melakukan pembahasan secara internal, terkait bantuan yang akan diberikan kepada para sopir-sopir angkutan umum yang ada di Kota Bekasi.

Nantinya, Organda akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Bekasi terkait hal ini.

"Kami tengah mempersiapkan pertemuan dengan Pemerintah Kota Bekasi, bagaimana menyikapi kenaikan harga BBM tersebut terhadap angkutan kota maupun angkutan barang," kata Wakil Ketua DPC Organda Kota Bekasi, Purwadi, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Pasca Kenaikan Harga BBM, Harga Tiket Bus di Terminal Poris Plawad Naik Hingga 30 Persen

Baca juga: Imbas Kenaikan BBM, Organda Kota Bekasi Tetapkan Tarif Sementara Angkutan Umum Naik Rp 500-1000

Diungkapkan oleh Purwadi, rencana pertemuan itu tak lain membahas terkait penyesuaian tarif angkutan umum seiring kenaikan BBM saat ini.

Selain itu juga membahas terkait bantuan angkutan umum yang dibebankan ke Pemerintah Daerah melalui dana APBD.

"Kita akan ketemu dengan Pemerintah Kota, terkait adanya subsidi 2 persen itu termasuk teknisnya itu bagaimana untuk menyerahkan yang berhak menerima, atau dampak dari mengenai kenaikan BBM tersebut," katanya.

BERITA VIDEO : KENAIKAN HARGA BBM PICU KENAIKAN HARGA TIKET BUS AKAP DI BEKASI

Kenaikan harga BBM ini tentunya sangat berdampak kepada para supir angkutan umum, sehingga mengenai hal ini Organda Kota Bekasi akan melakukan pembicaraan kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk melakukan langkah agar para supir angkutan umum tidak terbebani.

"Di sini lita mewakili angkutan barang dan angkutan kota, mewakili mereka untuk berbicara kepada pemerintah Kota Bekasi agar pihak-pihak yang kena dampak kenaikan BBM tidak terlalu terbebani, dengan adanya kebijakan pemerintah pusat tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, menyikapi kenaikan BBM Organda Kota Bekasi telah menaikan tarif sementara untuk angkutan umum besar Rp 500 untuk jarak dekat, dan kenaikan Rp. 1.000 untuk jarak jauh.

Penetapan tarif ini masih bersifat sementara hingga nantinya ada keputusan Peraturan Wali Kota. 

Ongkos antar sayur mayur naik

Ongkos transportasi pengiriman sayuran ke Pasar Tradisional Induk Kramat Jati, Jakarta Timur diperkirakan segera naik.

Hal itu disampaikan satu supir, Bayu, yang menjelaskan bahwa, hingga Senin (5/9/2022), para supir yang mengirim bahan pokok juga masih memperkirakan nominal kenaikan harga tersebut dengan pasti.

"Biasanya kalau ke Tanah Tinggi itu sekali berangkat Rp 500.000, untuk saat ini kita perkirakan naik paling Rp 550.000," kata Bayu, saat ditemui di Jalan Raya Bogor, RT 9/ RW 7, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Pasar Kramat Jati, Senin (5/9).

Sebab, apabila terus bertahan dengan harga yang saat ini, akan tidak sebanding dengan pengeluaran yang dirasakannya.

Mengingat, untuk saat ini Bayu masih mendapatkan upah yang serupa dengan hari sebelumnya, namun pengeluarannya sudah berbeda naik hingga perhitungan lebih kurang 25 persen.

"Iya mas, sudah mulai terasa, dari kita pengisian pertalite saja, yang biasanya Rp 100.000 kita dapat banyak, sekarang cuma 10 liter, otomatis kita harus nambah lagi 25 persen," lugasnya.

Untuk selanjutnya, dia mengungkapkan akan berdampak lain yakni kepada sektor bahan pangan.

"Tapi nanti akan ada keluhan di harga naik untuk sembako," ujarnya.

Hal serupa disampaikan supir lainnya, Rafles Siababan, dirinya menilai untuk saat ini kemungkinan harga bahan pangan masih di angka normal.

Namun, kedepannya ia menegaskan berpikiran yang sama dengan Bayu terkait perlahan akan naik pula.

Karena saat ini para supir juga masih melakukan koordinasi dengan para pedagang untuk kenaikan harga tersebut.

"Mungkin pedagangnya belum terbiasa menaikan ongkos, dan perlahan nanti mulai mengerti," ujar Rafles.

Di pihak pedagang, saat ini memang belum berdampak signifikan naik terhadap sektor harga di Pasar Induk Kramat Jati.

Hal tersebut disampaikan satu pedagang bawang di Pasar Induk Kramat Jati, Udin, bahwa saat ini dirinya menilai harga kenaikan yang diterapkannya masih terhitung normal seperti hari biasanya.

"Kalau seumpanya ngecer ya di Rp25.000 hingga Rp 26.000, sebelum itu di angka Rp 23.000 dan Rp 24.000, naik Rp 1.000, tidak signifikan," kata Udin, Senin (5/9/2022).

Namun kedepannya diperkirakan akan mengalami kenaikan, tapi untuk spesifik angka nya, dirinya juga belum mengetahui.

Para pedagang juga nantinya akan terlebih dahulu melihat dari sektor harga transportasi pengiriman barang, apabila mulai ada kenaikan, otomatis juga akan serupa menerapkan.

"Tidak ada, tidak ada pengaruh sama sekali, transportasi juga tidak berpengaruh untuk saat ini, tapi liat tergantung supir juga nanti," lugas Udin.

Di lain pihak, menurut pedagang cabai di lokasi serupa, Simas, kenaikan harga dari segi transport pengiriman barang diperkirakan naik dengan nominal Rp 200 per satu kilogram nya barang yang dibawa.

Apabila mengambil muatan dengan lebih banyak, harga pengiriman transportasi juga diungkapkannya akan jauh lebih murah.

"Iya, untuk para pengemudinya aja ya ongkosnya nambah per kilo itu 200 perak artinya satu ton itu saat ini bisa menambah Rp 200.000," jelas Simas.

Tapi, dampak itu juga belum terasa hingga saat ini, Simas juga menjelaskan terkait harga cabai yang dijualnya masih sama dengan hari-hari sebelumnya.

"Ini harga modalnya Rp 41.000, kita jualnya per kilo Rp 48.000," kata Simas.

Diketahui, kenaikan harga BBM se Nasional SPBU sudah naik per hari Sabtu (3/9/2022), kemarin.

Untuk harga pertalite yang tadinya Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, sementara Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

(Sumber : TribunBekasi.com, Joko Supriyanto/Wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra/M37)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved