Berita Nasional

Hemat! Biaya Operasional Kilang Pertamina Kini Jauh Lebih Rendah Dibanding dengan Singapura

Biaya operasional kilang Pertamina jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura yang mencapai US$ 7,81 per barel.

Editor: Panji Baskhara
Pixabay/Isa Karakus via Kompas.com
Biaya operasional kilang Pertamina jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura yang mencapai US$ 7,81 per barel. Ilustrasi: Kilang Minyak 

TRIBUNBEKASI.COM - Saat ini, jajaran Pertamina terus melakukan terobosan dan penghematan di berbagai lini.

Hal tersebut terbukti dari biaya operasional kilang yang alami penurunan rata-rata sekitar US$ 3,67 per barel.

Dampaknya, biaya operasional kilang Pertamina saat ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura yang mencapai US$ 7,81 per barel.

Keberhasilan tersebut membuat kilang Pertamina kini mampu bersaing dengan sejumlah kilang milik perusahaan energi dunia di Asia Pasifik.

Baca juga: Harga BBM Vivo Revvo 89 Lebih Murah Dibanding Pertalite Pertamina, Pengamat: Masyarakat akan Beralih

Baca juga: Pahmi Warga Karawang Mengeluh Kenaikan Harga BBM Pertamina Mendadak

Baca juga: Harga BBM Shell Hari Ini di tengah Isu Harga BBM Pertamina Naik, Shell Super Masih Rp 15.000-an

Biaya operasional kilang terendah telah dicapai dua kilang yakni Refinery Unit (RU) IV Cilacap yakni US$ 2.83 per barel dan RU III Plaju yakni US$ 2.92 per barel.

“Upaya pembangunan dan revamping kilang terus dilakukan Pertamina dan hasilnya mampu menekan operasional kilang"

"Sehingga lebih rendah dari perusahaan migas lainnya di Asia Pasifik" ujarnya Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman dalam keterangan resminya, Minggu (11/9/2022).

Penurunan operasional kilang diperoleh dari terobosan dan penghematan yang dilakukan Pertamina, terutama dalam pengadaan minyak mentah.

Saat ini, untuk pengadaan crude Pertamina mampu bersaing di pasar global senilai US$ 69,246 per barel lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain yang berada di angka US$ 69,46 per barel dan satu perusahaan migas lain jauh di atas yakni US$ 71,80 per barel.

Dengan program RDMP yang terus berjalan, kilang Pertamina juga menjadi lebih fleksibel mengolah berbagai jenis minyak mentah.

Terkait hal itu, Taufik berkata rata-rata Net Cash Margin (NCM) Pertamina sangat positif, sebesar US$ 4,88 per barel.

Keberhasilan ini bahkan jauh dibandingkan dengan Malaysia Pertronas US$ 1,56 per barel.

"Upaya menekan biaya operasi salah satunya dengan penurunan biaya pembelian crude, karena porsi terbesar dalam produksi BBM adalah biaya pembelian minyak mentah yang capai 92 persen dari Biaya Pokok Produksi" ujar dia.

Apa itu Kilang Minyak

Kilang minyak merupakan fasilitas untuk mengolah atau memurnikan minyak mentah menjadi berbagai produk seperti solar, bensin, minyak tanah, avtur dan lain-lain.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved