Bencana Banjir
Bocah Korban Tembok Sekolah Roboh di Pondok Labu Dimakamkan, Begini Sosok Dendis Dimata Ketua RT
Ketua RT 08/06, Sulaiman (51) mengatakan, jenazah Dendis Al Lathif akan di kebumikan di TPU Kampung Kandang pada Jumat (6/10/2022) ini
1. Nama: Adisya Daffa Allutfi
Usia: 13 Tahun (26 Mei 2009)
Jenis kelamin: Laki-laki
Status: Hidup/Luka-luka (Penanganan di Rumah Sakit Prikasih)
2. Nama: Nabila Ika Fatimah
Usia:15 Tahun (8 Agustus 2007)
Jenis kelamin: Perempuan
Status: Hidup/Luka-luka (Penanganan di Rumah Sakit Prikasih)
3. Nama: Nirjirah Desnauli
Usia: 14 Tahun (1 Desember 2007)
Jenis kelamin: Perempuan
Korban: Hidup/Luka-luka (Penanganan di Rumah Sakit Prikasih)
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan, ada satu korban yang mengalami patah tulang di bagian lengan kiri.
"Yang luka-luka sudah bisa dipulangkan. Namun, ada satu orang atas nama Adisya mengalami patah tulang lengan kiri bawah, hanya diwajibkan kontrol," ujarnya, saat dihubungi pada Kamis malam.
Sementara itu, terdapat tiga siswa sekolah tersebut yang meninggal dunia.
"Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh, karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang ada," kata Isnawa.
"Posisi sekolah berada di dataran rendah, yang di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," sambungnya.
Berikut tiga nama yang meninggal dunia:
1. Nama: Dicka Safa Ghifari
Usia: 13 Tahun (17 Des 2008)
Jenis kelamin: Laki-laki
Status: Meninggal dunia
Direncanakan akan dimakamkan di TPU Johar
2. Nama: Muh. Adnan Efendi
Usia: 13 Tahun (11 Mei 2009)
Jenis kelamin: Laki-laki
Status: Meninggal dunia
Direncanakan akan dimakamkan di TPU Cilandak
3. Nama: Dendis Al Latif
Usia: 13 Tahun (15 Des 2008)
Jenis kelamin: Laki-laki
Status: Meninggal dunia
Direncanakan akan dimakamkan di TPU Kampung Kandang
Personel gabungan yang terdiri dari TRC BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas SDA, Tagana Dinsos, Basarnas, TNI/POLRI mulai berhasil menguras air di sekolah itu dan hanya tersisa sekitar 10-20 sentimeter.
"Hal ini akan memudahkan petugas untuk melakukan pembersihan puing-puing reruntuhan tembok. Adapun aliran listrik yang berada di sekitar kawasan sekolah sudah dipadamkan oleh PLN," ujar Isnawa.
(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q/m31/Nurma Hadi/m41)