Bencana Banjir

Ibu Bocah Korban Tewas Tertimpa Tembok Roboh Menangis Terus: Ayo Sekolah, Jangan Tinggalkan Ibu!

Khalisa bersaksi, ia melihat bagaimana tubuh Dendis rusak dan kepalanya gepeng, sesaat setelah tembok rubuh tersebut dievakuasi guru-guru

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Suasana duka menyelimuti rumah duka keluarga Dendis Al-Latif, salah satu korban meninggal akibat tertimpa tembok beton gedung sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, yang roboh pada Kamis (6/10/2022) .  

TRIBUNBEKASI.COM --– Suasana duka menyelimuti rumah duka keluarga Dendis Al-Latif, salah satu korban meninggal akibat tertimpa tembok beton gedung sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, yang roboh pada Kamis (6/10/2022) . 

Pantauan Wartakotalive.com di rumah duka di Jalan Pelita II RT 008, RW 006, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, ibu Dendis menangis tersedu-sedu di samping jenazah putra bungsunya yang telah tertutupi kain kafan.

Sambil memeluk tubuh Dendis yang terbujur kaku, dirinya terus mengajak ngobrol sang anak seolah-olah masih bernyawa.

"Ayo sekolah," ujar sang ibu sembari menangis.

BERITA VIDEO : LARANGAN TERAKHIR SITI MARIAM PADA ANAKNYA

Tubuhnya lemas bahkan nyaris pingsan, namun mulutnya tetap mengucap keinginannya agar sang anak kembali terbangun. 

Salah satu saudaranya mencoba membangunkan ibu Dendis dan memintanya untuk beristirahat di kamar, karena jenazahnya hendak dimandikan.

"Ke kamar dulu bu, Dendisnya dimandikan dulu biar wangi," ujar salah seorang saudaranya.

Baca juga: Sudah Lapor ke Disdikpora Sejak 2018, Gedung Sekolah Nyaris Roboh di Karawang Belum Juga Diperbaiki

Baca juga: Hujan Deras Akibatkan Banjir dan Bangunan Roboh di Kota Bogor, Seorang Ibu Tertimbun Tanah Longsor

Namun tangan sang ibu tetap kokoh menahan tubuh Dendis, ingin agar tetap bersamanya. 

Sementara kakek, Amsori Kurniawan (65), dengan air mata berlinang, menyampaikan jika ibu Dendis berulang-ulang kali mengucapkan kalimat yang sama sejak kemarin.

"Dendis pulang, udah sore. Dendis jangan pergi, jangan tinggalin ibu," ujar sang kakek mengenang ucapan ibu Dendis, Jumat (7/10/2022). 

Sementara itu, sejak pukul 07.00 WIB, para tetangga dan kerabat sudah memadati halaman rumah Dendis untuk menyampaikan bela sungkawa.

Beberapa pelayat bahkan tak kuasa membendung air mata sesaat setelah bertemu ibunda Dendis. 

Selain tetangga, tiga teman Dendis terlihat menyambangi rumah duka.

Mereka adalah saksi yang menyaksikan detik-detik banjir bandang merobohkan tembok pembatas dan menimpa tubuh Dendis.

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved