Berita Karawang
Kolaborasi Pengembangan Wisata Berdampak Positif, Desa Sedari Karawang Alami Perubahan Signifikan
Dia menambahkan, selain pengembangan secara fisik lokasi juga dilakukan pelatihan bagi para pengelola wisata.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Namun kondisi saat ini sebanyak 93,5 persen dialihfungsikan menjadi tambak dan lahan pertanian masyarakat.
"Dalam penetapan kawasan hutan di Kabupaten Bekasi, kawasan hutan lindung luasnya mencapai 10 ribu hektar. Tapi kondisi saat ini sekitar 93,5 persen dari total kawasan hutan telah diokupasin masyarakat. Kami memiliki usulan berdasarkan kondisi diatas, maka kawasan mangrove perlu dilakukan revitalisasi kawasan lindung untuk mengembalikan alih fungsinya," ucap Dani melalui keterangan tertulisnya, Kamis (29/9/2022).
Dirinya menambahkan, pelaksanaan penanganan abrasi dan revitalisasi kawasan mangrove ini perlu dilakukan secara terpadu dan terintegrasi yang melibatkan seluruh pihak, serta dalam meningkatkan efektivitasnya dapat dipertimbangkan pula untuk ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Pelaksanaan ini perlu dilakukan secara terpadu dan terintegrasi, oleh karena itu untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi pelaksanaanya kiranya dapat dipertimbangkan untuk ditetapkan sebagai PSN," katanya.
Lebih lanjut, Dani memaparkan fakta akibat abrasi tersebut yakni pertama, wilayah daratan Kabupaten Bekasi telah berkurang seluas 2.338,85 hektar, kedua, luas wilayah Kabupaten Bekasi mengalami inundasi seluas 1.700 hektar, dan ketiga, 90 persen kawasan hutan di Kabupaten Bekasi telah mengalami alih fungsi menjadi tambak, mengancam habitat flora dan fauna.
"Fakta pertama kondisi saat ini garis pantai di tiga desa pesisir Pantai Bahagia, Pantai Bakti dan Pantai Sederhana terjadi kemunduran di beberapa abad. Luas area yang dihitung kurang lebih 1.900 hektar, dimana sebagian besar area tersebut dulunya merupakan hutan mangrove yang melindungi garis pantai. Kedua, laju abrasi cukup tinggi mengakibatkan tingginya frekuensi banjir rob hingga dua kali sebulan, sehingga tergenangnya seluruh infrastuktur, rumah, sarana pendidikan dan mata pencaharian masyarakat," tuturnya.
(Sumber : TribunBekasi.com, Muhammad Azzam/Maz/Rangga Baskoro/Abs)