Berita Nasional
BTS dari Kominfo Dinilai Membantu Pemuilihan Ekonomi Nasional dan Pendidikan Seusai Pandemi Covid-19
Pembangunan BTS oleh Kemenkominfo dinilai bisa membantu dalam pemulihan ekonomi nasional dan dunia pendidikan saat ini, pasca pandemi Covid-19.
TRIBUNBEKASI.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) lakukan pembangunan Base Transceiver Station (BTS).
Dimana pembangunan BTS untuk akses internet tersebut berdampak positif.
Dampak positif didapatkan dengan menggunakan BTS tersebut bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Bahkan, fungsi BTS diyakini bisa membantu memulihkan dunia pendidikan.
Mengingat, dunia sebelumnya terdampak pandemi Covid-19, sehingga sangat sulit untuk mengakses internet.
"Hal ini terbukti dengan laporan hasil audit dari BPKP dibanyak daerah -daerah-daerah," ujar Koordinator Masyarakat Pemantau Transparansi Daerah (MPTD), Robiawan, Sabtu (22/10/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Robiawan mengungkap, seperti perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara melakukan review pembangunan BTS ke beberapa titik di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), dari total 44 lokasi BTS.
Pihak terkait kata dia telah mengunjungi beberapa lokasi BTS yang sudah beroperasi, antara lain di Desa Waitamua, Desa Pastina, Desa Soamole, dan Desa Waiman.
"Tim juga mengunjungi BTS yang sedang dalam tahap pembangunan di Desa Manaf. Sementara itu, review penyediaan akses dan kapasitas jaringan internet dilakukan dengan mengunjungi tujuh titik layanan,"
"Seperti kantor desa, puskesmas, dan sekolah publik yang tersebar dalam tiga kecamatan di Kota Tidore Kepulauan (Tikep)," ujar Robiawan.
Robiawan menjelaskan, dari pengamatan tim, BTS yang telah beroperasi telah mampu melayani akses internet pada jaringan 4G VoLTE, bandwith yang disediakan masih relatif kecil, namun pengguna sudah dapat melakukan panggilan video.
Dia menyampaikan saat tim melakukan pengumpulan data melalui wawancara kepada pengguna layanan internet ke masyarakat sekitar mereka sangat bersyukur dengan adanya layanan internet.
Sehingga dapat membantu anak sekolah untuk cari referensi pelajaran melalui internet, dapat saling terhubung dengan keluarga yang jauh melalui layanan video call maupun sosial media.
Bahkan ada masyarakat yang telah menggunakan layanan internet untuk menjual hasil usahanya yang berupa paving block melalui media sosial.
"Kalaupun masih banyak keluhan. Di tingkat yang kecil enggak bisa online," hanya masalah teknis dan faktor cuaca dan keadaan topographi daerah tersebut," jelas dia.
Namun dari pemantauan MPTD, sejauh ini BTS yang dibangun oleh Kominfo sudah sangat akuntabel dan mayoritas daerah sudah banyak yang bisa online alias mengunakan akses internet
Sementara itu, dari pemantauan MPTD banyak juga pembanguna BTS oleh Kominfo mengalami kendala akibat situasi keamanan yang tidak kondusif seperti didaerah Papua akibat pembangunan tidak tepat waktu.
Tak hanya itu dari Laporan di daerah MPTD juga mendapat laporan, mayoritas desa desa yang terpasang BTS dari program Kominfo merasakan puas dan senang.
Hal itu dikarenakan mereka bisa mengakses internet dan melakukan pemasaran produk produk desa lewat platform media sosial.
Sementara, Pengamat ekonomi,Universitas Putra Indonesia Yayasan Perguruan Tinggi Komputer (UPI YPTK) Padang, Yohan Fitriadi mendukung langkah Kemenkominfo terkait pembangunan BTS.
Ia menilai bahwa pembangunan BTS sangat berdampak positif bagi ekonomi di Indonesia khususnya masyarakat.
"Saya mendukung pemerintah (Kominfo) untuk pembangunan BTS, karena itu dibutuhkan bagi masyarakat karena bantu ekonomi dan untuk dunia pendidikan, serta komunikasi masyarakat," ujar Yohan, Sabtu (22/10/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Yohan menjelaskan masyarakat di desa-desa terbantu adanya BTS tersebut.
Karena, mampu memperlancar komunikasi melalui akses internet dan ekonomi masyarakat desa yang menjalani usahanya.
"Adanya BTS membantu komunikasi melalui akses internet dan ekonomi masyarakat di perdesaan dalam menjalani usahanya, kata dia.
Bahkan, program BTS memberikan kemudahan bagi dunia pendidikan dalam mencari informasi tentang kebutuhan pendidikan
"Misalnya Siswa sekolah yang berada di perdesaan dapat mendapat akses internet dan dapat mencari informasi tentang dunia yang menyangkut pendidikan," terang Robiawan.
Dia juga menambahkan bahwa harus ada aparat keamanan untuk menjaga BTS dan masyarakat harus ikut jaga BTS yang berada di wilayah rawan pencurian atau kejahatan.
"Harus ada yang menjaga seperti aparat kepolisian, dan masyarakat harus ikut jaga BTS yang berada di wilayah rawan pencurian dan kejahatan, agar tidak dicuri," pungkasnya.
(TribunBekasi.com/BAS)