Berita Nasional

Kemenparekraf Angkat Aspek Keberlanjutan Ekonomi, Budaya dan Lingkungan Lewat Program ADWI

Vinsensius Jemadu mengatakan, pentingnya menjaga seni budaya yang sudah diturunkan leluhur dan tokoh sebelumnya.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu bersama rombongan Kemenparekraf saat menyambangi Desa Wisata Umauta, Kecamatan Bola, di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum lama ini. 

"Kita memberi tahu kepada dinas setempat untuk memberitahu titik koordinat setempat untuk diinfokan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika dan  operator untuk ditindaklanjuti,” jelasnya.

Potensi wisata desa tersebut, daya tarik utamanya yaitu Sanggar Seni Budaya Doka Tawa Tana.

Sanggar tersebut menaungi para perajin mengikat motif pada benang.

Aktivitas mereka membuat kain sarung untuk keperluan sehari-hari dan dijual.

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: Bank Indonesia Rekrut Berbagai Posisi Bidang TI di Level Manajer

Baca juga: Dikenal sebagai Model dan DJ Seksi, Tania Ayu Justru Merasa Lebih Dihargai Jadi Bintang Film

Untuk menuju desa itu, pelancong dapat menempuh perjalanan udara ke Maumere. Kemudian dilanjutkan jalur darat ke desa itu kurang lebih sekitar satu jam dari bandara. 

Desa Wisata Umauta memiliki topografi yang berupa perbukitan, sehingga alam bebas dan terbuka merupakan daya tarik yang dimiliki desa ini.

Dengan melintasi bukit dan lembah dapat melihat berbagai berbagai jenis tumbuhan pewarna alam, yang digunakan untuk pewarna pada kain tenun.

Desa Wisata Umauta juga memiliki hasil bumi beragam, seperti Cengkeh, Kemiri, Kakao, Pisang, Kelapa, Fanili, dan Pala.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved