Berita Bekasi

Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Bekasi Meningkat pada 2022

Angka kecelakaan lalu lintas di Bekasi meningkat pada tahun 2022 dibandingkan 2 tahun sebelumnya.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: AC Pinkan Ulaan
Tribun Bekasi/Joko Supriyanto
Angka kecelakaan lalu lintas di Bekasi meningkat pada tahun 2022. Keterangan foto: (ilistrasi) Kecelakaan lalu lintas di Bekasi Timur pada Rabu (7/9/2022) malam, sebuah mobil menghantam sejumlah gerobak penjual makanan di Jalan Raya Mekar Sari. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN -- Angka kecelakaan lalu lintas di Bekasi mengalami kenaikan pada tahun 2022, sehingga santunan yang dikeluarkan PT Jasa Raharja perwakilan Bekasi juga mengalami kenaikan.

Kenaikannya hingga 24 persen dibandingkan nilai santunan kecelakaan lalu lintas yang mereka keluarkan pada tahun 2021.

Meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas itu terjadi di seluruh wilayah Bekasi, baik itu wilayah Kota mau pun Kabupaten.

"Untuk santunan Jasa Raharja, baik meninggal dunia maupun luka-luka, di perwakilan Bekasi sendiri (Kota dan Kabupaten) sampai dengan Oktober 2022 itu Rp36 miliar. Ini meningkat sekitar 24 persen dibanding tahun lalu," kata Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bekasi, Alfin syahrin.

Diungkapkan Alfin, dari nilai Rp 36 miliar itu Rp21 miliar untuk santunan meninggal dunia, dan Rp15 miliar untuk luka-luka.

Mobilitas masyarakat

Menurut Alfin, pemicunya hal ini adalah mobilitas masyarakat sudah kembali normal pada tahun 2022.

Pada tahun 2020 dan 2021 mobilitas masyarakat menurun karena pandemi Covid-19, seiring dengan kebijakan Pemerintah membatasi mobilitas masyarakat.

"Peningkatan yang sekarang ini kalau kami lihat sudah menuju normal, sehingga peningkatan cukup signifikan. Bahkan apakah disebabkan tadi ya, korelasinya semakin banyak kendaraan yang ada di jalan kemungkinan kecelakaan pun semakin tinggi," katanya.

selain memiliki tugas pokok memberikan santunan kepada para korban kecelakaan lalu lintas, Jasa Raharja Perwakilan Bekasi juga melakukan upaya-upaya untuk menekan angka kasus kecelakaan.

Mereka melakukan edukasi kepada masyarakat terkait keamanan berlalu lintas.

"Makanya kami juga tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati di jalan. Dengan cara kita mulai dari diri sendiri, kondisi kesehatan kita, fisik kit, pengetahuan kita, secara administrasi dilengkapi SIM STNK, hingga kelaikan kendaraan," ucap Alfin.

Masyarakat miskin

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jasa Raharja baru-baru ini menemukan bahwa angka kecelakaan lalu lintas berkolerasi dengan naik turunnya angka kemiskinan masyarakat.

Di saat angka kecelakaan lalu lintas naik pada suatu waktu, maka angka masyarakat miskin akan naik pada masa berkitnya

"Kami melakukan penelitian (secara nasional) bersama civitas akademika, hasil penelitian itu mengatakan bahwa 62,5 persen korban meninggal dunia dampaknya terjadi kemiskinan di keluarga itu. Untuk luka berat itu sampai 20 persen," kata Alfin Syahrin yang ditemui Tribunbekasi.com.

Laki-laki produktif

Diungkapkan oleh Alfin, dari data 62,5 persen itu 70 persen di antaranya berjenis kelamin laki-laki, dalam rentang usia produktif.

"Data kami hampir 70 persen itu laki-laki, dan laki laki usia produktif. Sudah pasti tulang punggung keluarga. Jika pencari nafkah hilang, otomatis dong terjadi kemiskinan," katanya.

Jika melihat data-data yang didapat, kata Alfin, jika korban kecelakaan banyak didominasi pencari nafkah, maka tentu hal ini akan berdampak kepada perekonomian keluarga.

Tentunya hal ini juga akan memunculkan dampak-dampak lainnya.

Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bekasi, Alfin Syahrin.
Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bekasi, Alfin Syahrin. (TribunBekasi.com/Joko Supriyanto)

Mencegah kecelakaan

Maka dari itu, Jasa Raharja Bekasi memiliki komitmen upaya pencegahan dengan berkoordinasi dengan instansi terkait. 

Bentuknya seperti melakukan sosialisasi pentingnya memahami tata cara berkendara. Apalagi data menunjukkan 75 persen dari korban kecelakaan merupakan pengendara sepeda motor.

"Maka dari itu bersama sama. Jasa Raharja tidak bisa bekerja sendirian untuk melakukan pencegahan itu, ada unsur terkait di situ kan. Termasuk masyarakat sendiri yang juga ikut mengingatkan. Itu upaya bersama," tandasnya.

 

Sumber: Tribun bekasi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved