Istri Anggota TNI Selingkuh dengan Oknum Anggota Polisi, Serda AA: Saya Bisa Membunuh Aipda AL!

TRIBUNBEKASI.COM - Seorang istri anggota TNI selingkuh dengan seorang oknum anggota polisi yang berdinas di Purworejo, Aipda AL.

Sang suami yang merupakan anggota TNI berinisial Serda AA, langsung emosi mengetahui sang istri selingkuh.

Tak terima diselingkuhi, Serda AA pun melaporkan dugaan perselingkuhan istrinya dengan Aipda AL yang merupakan anggota Polsek Loano, Polres Purworejo.

Serda AA melaporkan kasus perselingkuhan istrinya dengan oknum anggota polisi tersebut dengan melayangkan surat terbuka.

Baca juga: Dua Pegawai Honorer Selingkuh, Digerebek Saat Mesum di Mobil, Kini Masuk Bui Hingga Terancam Dipecat

Baca juga: Kasus Istri Polisi Selingkuh dengan Anak Kades, Bripda AP: Itu Mantan Pacar Istri Saya Waktu Kuliah

Baca juga: Seorang Istri Polisi Selingkuh dengan Anak Kades, Bripda AP: Kecurigaan Saya Sudah Lama

Surat terbuka itu dilayangkan melalui video yang ditujukan kepada Kapolri, Panglima TNI, Irwasum, KASAD, Kapolda Jateng, Pangdam IV/Diponegoro,Danpom IV/Diponegoro dan Jaksa muda TNI.

"Selamat siang saya A ada permasalahan keluarga saya yang telah dirusak oleh oknum anggota kepolisian Polda Jateng yang berdinas di Polres Purworejo Polsek Loano atas nama Aipda AL sebagai Bhabinkantibmas Loano," tuturnya melalui rekaman video, pada Senin (7/11/2022).

Menurutnya oknum polisi itu telah memaksa dan mengajak istrinya selingkuh.

Bahkan kasus skandal itu berlanjut hingga perzinahan yang dilakukan di rumahnya hingga digrebek warga.

"Saya berpikir apakah begini polisi tidak punya otak atau tidak dididik bapak Kapolri atau Kapolda. Ini sukanya niduri istri orang. Apalagi saya tentara," keluhnya.

Kejadiannya itu membuatnya geram.

Bahkan dirinya mempertanyakan apakah harus  bertindak melanggar hukum untuk menghadapi hal tersebut.

"Saya bisa membunuh oknum Polisi Aipda AL karena telah merusak rumah tangga saya"

"Karena telah melakukan perzinahan, meniduri istri saya dengan bujuk rayu dan paksaan," imbuhnya.

Tidaknya itu, oknum polisi itu juga menghina institusinya.