Timnas Indonesia
Rafael William Cetak Gol Debut di Timnas Indonesia U-20, Sehari-hari Dilatih Dirk Kuyt
Profil singkat Rafael William Struick, calon pemain naturalisasi Indonesia, yang cetak gol debutnya dalam laga Slovakia U-20 vs Indonesia U-20.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhilah | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM -- Gol Rafael William Struick ke Timnas Slovakia U-20 di menit 28 membuat Timnas Indonesia U-20 unggul lebih dulu.
Meskipun pada akhirnya Timnas Indonesia U-20 gagal meraih kemenangan dalam laga pada Sabtu (19/11), karena kemasukan 2 gol di babak kedua, skuad Garuda Nusantara unggul selama 58 menit menghadapi tim dari Eropa.
Dalam laga yang berlangsung di Pinatar Arena, Murcia, Spanyol itu, Timnas Indonesia U-20 takluk 1-2.
Meski begitu, perhatian pencinta sepak bola Indonesia langsung tertuju kepada Rafael William Struick, yang merupakan calon pemain naturalisasi Indonesia, bersama Zico Jamai.
Dilatih Dirk Kuyt
Siapa sih Rafael William yang kemarin bikin kejutan itu?
Sampai saat ini informasi yang bisa dikulik seputar Rafael William baru tanggal lahir dan klub tempatnya bermain.
Rafael William lahir di Leidschendam, Belanda pada 27 Maret 2003, sehingga saat ini usianya 19 tahun.
Meski usianya baru 19 tahun, saat ini Rafael William bermain untuk skuad utama klub ADO Den Haag, yang berkompetisi di Eerste Divisie, yang merupakan kompetisi kasta 2 di Belanda.
Namun yang menarik, pelatih kepala ADO Den Haag adalah Dirk Kuyt yang di Indonesia ini kondang sebagai penyerang sayap (winger) Liverpool yang sangat produktif.
Kaitannya dengan Rafael William, sungguh tepat calon pemain naturalisasi itu menimba ilmu dari Kuyt karena dia juga bermain sebagai penyerang sayap.
Bahagia
Seusai laga kemarin, Rafael William mengungkapkan kebahagiannya bisa mencetak gol dalam debutnya bersama Timnas Indonesia U-20.
"Sangat bangga bisa bermain untuk Indonesia, terima kasih. Saya bangga bisa mencetak gol untuk negara yang luar biasa," ungkap pemain berusia 19 tahun itu.
Dalam laga tersebut, menurut Rafael, Garuda Nusantara memulai pertandingan dengan baik sehingga bisa unggul 1-0 sampai rehat turun minum akhir babak pertama.
Rafael juga menyebut bahwa rekan setimnya tampil trengginas saat menekan skuad Slovakia U-20.
"Saya pikir kami mulainya dengan baik, kami memimpin 1-0. Kami bagus dalam pressing, enerjik. Di babak kedua itu sulit, kami bertarung dan sayangnya kami kalah," kata Rafael.
Percaya diri
Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong mengklaim bahwa kepercayaan diri anak asuhnya kini kian meningkat.
Marselino dkk sudah tampil optimal meski hasilnya kekalahan.
"Jika dilihat dari hasil pertandingan memang kami kalah, tapi para pemain sudah bekerja maksimal dan tampil baik dalam pertandingan," ujar juru taktik asal Korea Selatan itu.
"Juga melawan tim Eropa kepercayaan dirinya semakin meningkat, tetapi agak tersinggung juga karena wasit sedikit memihak lawan," kata Shin Tae-yong menyesal.
Pemain belakang
Shin Tae-yong ingin ke depannya para pemainnya bisa mengambil pelajaran dari laga uji coba yang telah dijalani,
Lebih khusus perihal pemain belakang saat mengambil bola di kotak penalti.
“Masalah di kotak penalti, memang harus bisa bertahan dengan menunggu dan lebih stabil, walaupun pemain tersebut yang melakukan kesalahan. Jadi pemain saat ini sliding-sliding saja, akhirnya menghasilkan tendangan penalti karena mereka merasa salah dan mau menggantikan itu. Jadi harusnya tidak buru-buru ke depannya,” ujar Shin Tae-yong.
Wajar bila Shin Tae-yong puas melihat permainan anak asuhnya di laga ini.
Pasalnya, di laga sebelumnya Timnas Indonesia U-20 digulung Timnas Prancis U-20 dengan skor 0-6 pada Kamis (17/11) waktu setempat.
Ketika itu Shin Tae-yong mengatakan bahwa para anak asuhnya masih kelelahan akibat perjalanan dari Turki ke Spanyol.
"Kondisi mereka belum pulih karena kelelahan, Para pemain belum bisa memberikan kemampuan terbaik di laga ini. Tentu ada evaluasi untuk tim, karena di pertandingan tadi banyak melakukan kesalahan," kata Shin Tae-yong, sebagaimana dilansir laman PSSI.
Gawang Cahya Supriyadi sudah kebobolan 3 gol di babak pertama, dan 3 gol lagi di babak kedua.
Sebagai informasi, Timnas Prancis U-20 adalah juara Piala Dunia U-20 2013, meskipun skuad yang bertanding dengan Indonesia U-20 semalam bukanlah tim juara dunia itu.
Prestasi Timnas Prancis U-20 di Piala Dunia U-20 sebenarnya bukan yang terbaik.
Dalam dua Piala Dunia U-20 terakhir, Prancis U-20 hanya mencapai babak 16 Besar.
Generasi emas mereka ada di skuad tahun 2011 dan 2013, seperti Antoine Griezmann, Kalidou Koulibaly, dan Paul Pogba
Kena mental
Sepertinya ada harapan lain Shin Tae-yong dari pertandingan ini, di luar hasil pertandingan itu sendiri.
"Kami ingin, jika pemain melawan tim yang kuat serta kualitasnya di atas mereka jangan takut dan harus kuat mental. Kemampuan pemain sebenarnya baik sekali, namun karena takut duluan jadi kami tidak bisa menampilkan permainan terbaik," tambahnya.
Proses
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengakui bahwa tim Prancis merupakan tim yang kualitasnya di atas Indonesia.
"Tentu pada pertandingan ini para pemain mendapatkan pengalaman berharga dari salah satu tim kuat dari Eropa yakni Prancis. Kami berharap pemain tetap semangat, kerja keras, disiplin dan terus berkembang lebih baik selama pemusatan latihan di Spanyol," kata Iriawan.
"Semoga di laga uji coba selanjutnya melawan Slovakia kami meraih hasil yang lebih baik, serta permainan tim ada peningkatan dan perkembangan," tambahnya.
Untuk diketahui, romongan Garuda Nusantara baru tiba di Spanyol pada Selasa (15/11) setelah menempuh perjalanan panjang dari Antalya, Turki.
Transit berkali-kali
Sebelum tiba di negeri matador, Timnas Indonesia U-20 harus transit beberapa kali karena tidak ada penerbangan langsung dari Antalya ke Murcia.
Pertama, mereka harus terbang ke Istanbul dulu sebelum menlanjutkan perjalanan dnegan penerbangan internasional ke Wina, Austria.
Kemudian dari Wina mereka terbang ke kota Alicante di Spanyol, kota yang dianggap paling dekat dengan Murcia, karena hanya berjarak 81 kilometer.
Rombongan Timnas U-20 dibagi dalam dua kelompok keberangkatan, sehingga ada kelompok yang tiba belakangan.
Karena itu, Indonesia U-20 hanya bisa melakukan satu kali latihan sebelum laga kontra Prancis U-20 pada Rabu (16/11).
Baca berita Tribunbekasi.com lainnya di Google News