Berita kesehatan

Imunisasi Polio dan Menjaga Kebersihan adalah Kunci Mencegah Penularan Virus Polio

Selain imunisasi polio, menjaga kebersihan adalah kunci mencegah balita terpapar virus polio.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Pixabay.com/Falco
Penyakit polio berbahaya bagi anak-anak, karena bisa menyebabkan kelumpuhan permanen. Keterangan foto: (Ilustrasi) 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Indonesia berhasil mengeradikasi polio pada tahun 2014, yang artinya memutus mata rantai penularan virus polio.

Hanya saja keberhasilan ini harus terus dijaga dengan imunisasi polio bagi anak-anak, dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Faktor menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan tidak bisa disepelekan, sebab virus polio lebih mudah menular di lingkungan yang jorok

"Virus polio ini menular melalui saluran cerna. Sementara aktivitas BAB (buang air besar) masyarakat masih dilakukan di sungai bukan di jamban, sehingga ada sirkulasi virus dan potensi penularan di sana," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Muhammad Syahril, sebagaimana dilansir laman Kementerian Kesehatan.

Tiga anak polio

Baru-baru ini ditemukan tiga anak positif virus polio di Kabupaten Pidie, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Ketiga anak tersebut tanpa gejala lumpuh layuh mendadak, sehingga tak terlihat secara kasat mata.

Tiga kasus polio itu ditemukan lewat hasil pemeriksaan lanjut anak usia balita (bawah 5 tahun), yang tinggal di sekitar kasus polio pada awal november lalu.

Pemeriksaan itu berupa pemeriksaan tinja melalui Targeted Healthy Stools Sampling, sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Program pemeriksaan tinja dilakukan setelah ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh, awal November 2022.

Berdasarkan temuan itu kemudian Pemerintah Kabupaten Pidie menetapkan Kejadian Luar Biasa Polio.

Tindakan selanjutnya adalah melakukan penelusuran epidemiologi di sekitar lokasi kasus polio, melalui pemeriksaan tinja terhadap 19 anak berusia di bawah 5 tahun yang sehat dan bukan kontak dari kasus pertama.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah sudah terjadi transmisi di komunitas.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap 19 anak, didapati tiga anak positif virus polio," kata dr Muhammad Syahril di Jakarta pada 24 November 2022.

Namun sesuai pedoman WHO, ketiga anak ini tidak dimasukkan kriteria kasus, karena tidak memenuhi kriteria adanya lumpuh layuh mendadak.

Upaya pemantauan terus dilakukan, termasuk upaya skrining dari rumah ke rumah, untuk memastikan tidak ada tambahan kasus lumpuh layuh yang belum terlaporkan.

Bahaya polio

Menurut de Syahril, penyakit Polio sangat berbahaya bagi anak, karena dampaknya permanen seumur hidup.

Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan dan belum ada obatnya.

Namun kondisi ini dapat dicegah dengan mudah melalui imunisasi polio lengkap, baik imunisasi tetes bOPV dan imunisasi suntik IPV.

"Oleh karena itu, kita harus lindungi masa depan anak anak kita dengan berikan vaksinasi imunisasi polio lengkap," kata dr Syahril.

Perilaku hidup bersih

Selain imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kunci kedua dalam pencegahan penularan polio di masyarakat.

Adanya virus polio ditinja ketiga anak itu menunjukkan perilaku hidup bersih dan sehat penduduk setempat masih kurang.

Masih ada penduduk yang menerapkan BAB terbuka di sungai.

Meskipun tersedia toilet, lubang pembuangan langsung mengalir ke sungai, sementara air sungai dipakai untuk berbagai aktivitas penduduk, termasuk tempat bermain anak-anak.

Sumber: Kementerian Kesehatan

Baca berita Tribunbekasi.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved