Bencana Alam

Gempa Bumi Cianjur: Banyak Anak Takut Gempa Susulan, Polda Metro Jaya Turunkan Tim Trauma Healing

Mereka melakukan aktivitas trauma healing di Posko Bakti Polda Metro Jaya yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara, Cianjur.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
dok. polda metro jaya
Polda Metro Jaya turunkan Tim Trauma Healing untuk anak-anak korban gempa Cianjur karena masih takut gempa susulan. (Dok foto: Polda Metro Jaya) 

"Terdapat sekira 20 orang yang Polwan tangani, dengan kisaran waktu 30 menit hingga 1 jam setiap orangnya," ucapnya.

Di sisi lain, Supriyanto selaku Kaposko Relawan Bakti Polda Metro Jaya Cianjur menuturkan bahwa konseling dengan metode hypnoterapi turut diberikan kepada para petugas lapangan.

"Para relawan HIMPSI bersama Polwan Polda Metro Jaya juga memberikan konseling dengan metode hypnoterapi kepada para petugas lapangan yang juga merasa kelelahan, sehingga mereka pun dapat kembali merasa relaks, tenang dan menjadi lebih bugar," kata dia.

"Beberapa petugas di lapangan seperti para babhin, juga membutuhkan konseling karena meskipun mereka terdampak bencana, mereka harus tetap berdinas. Mereka masih tidak tenang ketika harus meninggalkan keluarganya dalam situasi yang terus terjadi gempa," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Relawan SiapBergerak besutan Polda Metro Jaya, Zaky Ramadhan mengatakan tim gabungan terus menjangkau kawasan yang terdampak cukup parah, seperti di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

"Dan mengunjungi posko penampungan korban. Beberapa di antaranya ada yang terserang sesak nafas, hypertensi, demam, batuk, dan pilek. Setelah melakukan pengecekan, Brimob dan Relawan membantu warga dengan penangangan di tempat, tetapi juga membawa sebagian korban dengan gangguan berat, untuk segera dirawat di RS Bhayangkara, demi perawatan lanjutan,” ujar Zaky.

“Salah satu korban yang ditemui oleh Relawan SiapBergerak ialah perempuan yang memiliki 5 orang anak, dimana bencana gempa telah merenggut nyawa 3 orang anaknya. Sang Ibu sendiri mengalami pembengkakan di lutut akibat terkena benda tajam, juga mengalami bocor kepala, serta luka pada jari-jari tangan, akibat reruntuhan bangunan. Relawan beserta dokter, perawat membantu membuka jahitan kepala dan membersihkan luka pada jari-jarinya," tutup dia.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q/m31)

 

Sumber: Wartakota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved