Berita Nasional

Alasan Ganjar Pranowo Tak Ingin Beras Jadi Salah Satu Komoditas Penyumbang Inflasi Jelang Tahun baru

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak ingin beras jadi salah satu komoditas penyumbang inflasi menjelang Tahun Baru 2023.

Editor: Panji Baskhara
Pixabay/Lightluna94 via Kompas.com
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak ingin beras jadi salah satu komoditas penyumbang inflasi menjelang Tahun Baru 2023. Foto Ilustrasi: Beras 

TRIBUNBEKASI.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akui, beras jadi salah satu komoditas yang perlu diperhatikan pasokan dan kebutuhan di wilayahnya.

Hal itu mengingat menjelang pergantian Tahun Baru 2023, kerap beberapa komoditas pangan penyumbang inflasi.

Hal ini juga yang membuat Ganjar Pranowo terus melakukan pemantauan.

"Alhamdulillah tadi dari arahan Pak Mendagri dan seluruh pemangku kepentingan logistik termasuk pangan tentu saja sampai dengan hari ini evaluasinya bagus" kata Ganjar Pranowo, Kamis (29/12/2022).

Diakui Ganjar Pranowo, beberapa komoditas pangan memang harganya masih naik turun.

Ganjar Pranowo mengatakan, hal itu terjadi karena kebutuhannya meningkat.

"Kontrol ini tidak boleh berhenti sampai dengan nanti tahun baru, dengan satu harapan ya suplai di masyarakat cukup, harga relatif terkendali, sehingga secara keseluruhan pasti terkendali" ujarnya.

Saat mengikuti Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah terpusat dipimpin Mendagri Tito Karnavian, komoditas seperti beras, telur ayam ras, cabai rawit, dan cabai merah, jadi penyumbang inflasi di sejumlah daerah.

"Produk pertanian mungkin beberapa belum panen. Ini pasti akan ada naik turun (harga). Inilah kenapa produk-produk substitusinya mesti ada,"

"Umpama kalau cabe bergerak, yuk kita cabe olahannya nggak harus fresh gitu, bisa produk yang lain" katanya.

Terkait beras, Ganjar Pranowo mengatakan di Jawa Tengah saat ini ketersediaannya aman.

Soal impor beras yang sudah masuk, dia meminta agar dikontrol dengan baik.

Ia pun tak masalah jika Jateng tak masuk daftar daerah penerima jatah impor beras tersebut.

"Jawa Tengah enggak perlu, ya memang jangan sampai masuk. Kemarin Sragen yang menyampaikan kepada saya, para pedagangnya protes"

"Karena di Sragen juga lumbung ya. Maka betul-betul tolong ditahan bisa dimasukkan ke daerah-daerah yang membutuhkan" ujarnya.

Sebagai informasi, dari data Badan Pusat Statistik mengatakan menjelang akhir tahun 2023 sejumlah komoditas strategis mengalami kenaikan harga.

Antara lain telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, cabai merah dan beras.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto beberkan, kenaikan harga komoditas strategis tersebut rata-rata di angka Rp 30 ribu-Rp 50 ribu per kilogramnya.

"Untuk beras secara kumulatif selema Desember peningkatannya 2,2 persen. Rata-rata harganya Rp 11 ribu" ucapnya.

(TribunBekasi.com/BAS)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved