Wanita Dimutilasi

Polisi Bongkar Makam di TPU Kampung Kandang, Diduga Kuat Anak Korban Mutilasi di Tambun Bekasi

Kakak dari mendiang Ang, Turyono mengatakan, makam yang diduga keponakannya itu dibongkar atas permintaan pihak kepolisian.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dedy
Istimewa
Ilustrasi Bongkar Makam - Sebuah makam di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan dibongkar pihak kepolisian, Kamis (5/1/2023) Makam yang dibongkar milik seorang anak berinisial ALL yang diduga anak dari korban mutilasi di Tambun Kabupaten Bekasi. 

TRIBUNBEKASI.COM --- Sebuah makam di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan dibongkar pihak kepolisian, Kamis (5/1/2023)

Makam yang dibongkar milik seorang anak berinisial ALL.

Makam tersebut dibongkar karena diduga kuat ALL merupakan anak dari korban mutilasi di Bekasi, berinisial Ang.

Diketahui, Ang diduga korban mutilasi yang terjadi di Tambun Selatan, Kabupatan Bekasi, Jawa Barat.

BERITA VIDEO : HERI PURWANTO DIMINTA JADI SAKSI KASUS MUTILASI DI BEKASI

Pembongkaran makam itu juga bertujuan untuk mencocokan DNA antara ALL dengan Ang.

Kakak dari mendiang Ang, Turyono mengatakan, makam yang diduga keponakannya itu dibongkar atas permintaan pihak kepolisian.

"Permintaan dari pihak kepolisian," kata Turyono, saat dikonfirmasi Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Ungkap Sosok Pelaku Mutilasi di Tambun Kabupaten Bekasi, Ketua RT 02 Mustikasari: Jarang Bergaul

Diketahui, ALL (15) meninggal setelah melompat dari lantai 33 Apartemen Taman Rasuna, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu, 20 Mei 2018 malam.

Diberitakan, ALL mengakhiri hidupnya lantaran depresi mendapatkan nilai buruk di sekolahnya.

Kendati demikian, Turyono menampik soal motif bunuh diri yang dilakukan ALL.

Pihaknya justri menduga ada hubungan antara pelaku mutilasi terhadap Ang dengan motif bunuh diri ALL.

"Saya rasa tidak benar, ini ada hubungannya dengan pelaku mutilasi terhadap Angela," katanya

Selain itu, Turyono mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu hasil uji forensik dari pihak kepolisian.

Jika terbukti Ang adalah ibu dari ALL, Turyono mengaku akan mengumpulkan bukti-bukti lain agar pelaku bisa dihukum berat.

BERITA VIDEO : KORBAN MUTILASI BEKASI DIDUGA TELAH DILAPORKAN HILANG SEJAK SATU TAHUN

"Kami akan mengumpulkan bukti-bukti lain yang bisa membuat pelaku dihukum berat," katanya.

Turyono juga menyampaikan, pembongkaran makam keponakannya itu dimulai sekira pukul 12.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB.

Di sisi lain, tampak pembongkaran makam itu dijaga ketat oleh polisi berpakaian "preman". 

Sejumlah polisi tersebut terlihat berjaga di luar tenda. Mereka mengawasi dan melarang awak media yang mendekat. 

Tak jauh dari makam yang dibongkar, terdapat satu ambulans. Lokasinya terparkir tepat di depan mobil pick up. 

Dikonfirmasi secara terpisah, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, penyidik sampai saat ini tengah memastikan identitas korban mutilasi.

"Kalau identitas mayat sudah terkonfirmasi, kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," kata Hengki.

"Jenazah ini di perkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati hatian," sambung Hengki.

Diketahui, potongan jasad korban ditemukan di kontrakan kawasan Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022), bersamaan penangkapan tersangka M Ecky Listihanto. (m41)

Tunggu hasil DNA

Kepolisian Polda Metro Jaya masih berusaha menyelidiki kasus mutilasi seorang wanita di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kini, pemeriksaan DNA atas jasad korban tengah dilakukan.

"Saat ini sedang melakukan pemeriksaan sero Biomolekuler untuk memastikan identitas mayat," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, saat dikonfirmasi, Kamis (5/1/2023).

Slamet Siswantoro (28) seorang penghuni kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Slamet Siswantoro (28) seorang penghuni kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. (TribunBekasi.com/Rangga Baskoro)

Hengki mengatakan bahwa diperlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam menyelidiki kasus tersebut.

"Jenazah ini diperkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati-hatian," kata dia.

Ia menuturkan, akan ada penjelasan secara komprehensif usai proses sero Biomolekuler rampung.

"Kita tidak boleh hanya bergantung kepada pengakuan tersangka," ucap Hengki.

"Kalau identitas mayat sudah firm, maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," sambungnya.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nurmahadi/m41/Ramadhan LQ/m31)

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved