Heboh Anak-anak Keracunan Ciki Ngebul, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang: Belum Ada Laporan

TRIBUNBEKASI.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang menyatakan belum ada laporan korban ciki ngebul atau Cikbul.

Akan tetapi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang meminta masyarakat berhati-hati terhadap makanan Cikbul tersebut.

"Sampai saat ini belum ada laporan, tapi kami minta warga hati-hati terhadap makanan tersebut," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Karawang, Yayuk Sri Rahayu saat dikonfirmasi pada Senin (9/1/2023).

Yayuk menambahkan, pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap kemungkinan adanya korban akibat Cikbul tersebut.

Baca juga: Sebanyak 28 Anak di Jawa Barat Keracunan Ciki Kebul atau Cikbul, Ada Temuan di Kabupaten Bekasi?

Baca juga: Puluhan Anak Keracunan Makanan Ciki Ngebul, Saluran Pencernaan Korban Berlubang Dampak Nitrogen Cair

Baca juga: Belum Ada Laporan Korban Ciki Ngebul, Dinkes Karawang Minta Masyarakat Berhati-hati

"Sejauh ini belum ada laporan," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 28 orang anak-anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dan empat orang anak-anak di Kota Bekasi, Jawa Barat keracunan ciki ngebul atau Cikbul.

Bahkan ada satu kasus yang mengalami gejala berat hingga perlu dirujuk dan dirawat di RS.

Korban ciki ngebul atau Cikbul ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta rumah sakit dan dinas kesehatan di daerah untuk segera melapor jika menemukan kasus keracunan jajanan berasap akibat dicampur nitrogen cair.

Dengan adanya laporan ini, Kemenkes akan mengkaji penggunaan nitrogen cair untuk makanan.

Diberitakan sebelumnya, ditemukan puluhan anak mengalami keracunan makanan ciki ngebul atau cikbul.

Insiden 28 anak keracunan makanan cikbul ini terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Tak hanya di Tasikmalaya, di Kota Bekasi, Jawa Barat ditemukan empat anak keracunan makanan cikbul tersebut.

Bahkan, ditemukan satu kasus yang mengalami gejala berat hingga perlu dirujuk dan dirawat di RS.