Breaking News

Breaking News: Astaga, Atap Bangunan SDN 01 Sukadanau Cikarang Bekasi Ambruk

Tidak ada korban jiwa atau pun korban luka dari peristiwa tersebut. Namun dua ruang kelas mengalami rusak berat.

|
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
Atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi ambruk. 

TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG BARAT — Atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi ambruk pada Sabtu (6/5/2023) lalu.

Tidak ada korban jiwa atau pun korban luka dari peristiwa tersebut. Namun dua ruang kelas mengalami rusak berat.

Adapun penyebab ambruknya atap diduga karena kerangka atap sudah termakan usia sehingga tidak kuat menahan beban.

"Saya dikasih tahu anak saya katanya sekolahan ambruk, itu sekitar habis Magrib," ucap Tini Agustini (30) warga setempat, Senin (8/5/2023).

Sebelum kejadian tersebut, Tini sempat mendengar suara gemuruh yang kemudian disusul suara reruntuhan yang cukup keras.

BERITA VIDEO: SEKOLAH DI KARAWANG AMBRUK

Saat dilakukan pengecekan ke sumber suara tersebut, ternyata berasal dari atap bangunan sekolah yang runtuh di lantai dua.

"Ada suara gemuruh terus reruntuhan, suaranya kencang, saya cek sama anak saya ternyata atap sekolah yang ambruk, saya videoin terus saya kirim ke wali murid yang lain," ucapnya.

Atap bangunan kelas yang ambruk berada di lantai dua. Dua ruang kelas yang ambruk itu sudah lama dibiarkan kosong karena kondisi ruangan yang sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Baca juga: Daftarkan 580 Bakal Caleg DPR RI 2024 ke KPU, PKS Gelar Longmarch

Baca juga: Lima Hari Pembersihan, Begini Foto Kondisi Terbaru Rumah Dokter Wayan

"Kelas yang lain udah direnovasi tapi bangunan yang atapnya ambruk ini dengar-dengar juga mau direnovasi, ya mumgkin belum kali ya, tapi kalau udah kejadian begini harus diurus secepatnya biar anak-anak sekolahnya nyaman," ungkapnya.

Sekadar informasi, SDN 01 Sukadanau memiliki 402 murid. Dari jumlah tersebut, 73 orang di antaranya murid kelas 6 yang akan melaksanakan ujian.

Belajar di Teras 

Sebelumnya diberitakan bahwa para siswa Sekolah Dasar Negeri Mekarmulya III, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang saat ini terpaksa menjalani kegiatan belajar di teras sekolah.

Hal itu karena atap ruang belajar yang semestinya mereka tempati di sekolah tersebut hampir roboh.

Atap bangunan sekolah itu sudah tidak ada plafonnya, ada pula ruangan kelas yang sudah tidak ada genteng, hanya tersisa kerangka kayu saja.

Baca juga: Sedihnya Lea Ciarachel Sampai Trauma Dihujat Warganet saat Jadi Istri Ketiga di Sinetron SHI

Baca juga: Setahun Lebih Berpacaran, Mahalini Raharja Resmi Dilamar Rizky Febian

Kondisi ruang belajar tersebut sangat memprihatinkan dan para siswa pun terpaksa belajar beralaskan keramik tanpa meja dan kursi.

Kepala SDN Mekarmulya III, Jayadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta kepada pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang untuk merenovasi sekolah, namun belum ada perbaikan sampai saat ini.

"Sudah, kita tahun 2018 lalu sudah melaporkan kepada Disdikpora dan mengajukan renovasi sekolah, tapi sampai saat ini belum diperbaiki juga," ujarnya, pada Selasa (23/8/2022).

Jayadi juga mengatakan bahwa dari pengajuan tersebut hanya baru dilakukan survei lapangan oleh pihak dinas.

"Ada, waktu tahun 2021 kemarin, ada orang survei melihat kondisi sekolah kita ini. Saya kira akan langsung ditangani ditahun itu, ternyata tidak," jelas dia.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 8 Mei 2023

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Senin 8 Mei 2023 Ini, di Dua Lokasi Satpas, Cek Syaratnya

Sehingga sampai sekarang belum ada tindakan apapun lagi. Tak hanya bangunan, pihaknya juga memperbaiki beja kursi sendiri, walaupun belum semua.

"Jadi pada masih ada belajar lesehatan maupun diteras luar karena kondisi bangunannya," beber dia.

Dia mengungkapkan, sekolahnya memiliki 7 ruangan, hanya 4 ruangan saja yang masih layak digunakan, 3 ruangan lainnya rusak berat.

"Ya mau gimana lagi, kita yang bener-bener bisa digunakan untuk proses belajar mengajar hanya 3 ruangan saja, jadi anak-anak digabung belajarnya, itu pun kalau enggak hujan, kalau hujan kita kerepotan bocor sana-sini dan untuk ruang kantor kondisinya masih baik," ucapnya

Melihat kondisi sekolah tersebut, Jayadi berharap agat dapat segera dilakukan perbaikan, mengingat kondisi atap sekolah yang hampir roboh membuat para guru, siswa dan wali murid was-was.

"Kita minta segera dibenahi, khawatir anak-anak takut kenapa-kenapa, dilihat sendiri bangunannya bagaimana, kita sudah 3 tahun lebih bertahan seperti ini, menunggu kepastian renovasi. Jadi, mohon bantuan renovasinya, demi anak-anak kita bisa belajar dengan aman dan nyaman," pungkasnya. (abs)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved