Berita Bekasi

Intensif Sangat Kecil, Legislatif Minta Pemkab Bekasi Beri Perhatian Honor Kader Posyandu

Sementara itu, terdapat 21 ribu kader posyandu yang tersebar di 2.800 titik posyandu se-Kabupaten Bekasi.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Istimewa
Kader Posyandu Tanjung XVIII, di Desa Ciantra, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi (FOTO DOKUMENTASI) 

TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG --- Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bekasi M Nuh meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi lebih memperhatikan nasib kader posyandu yang dinilainya masih minim perhatian.

Berdasarkan laporan dari Himpunan Kader Penyuluh Indonesia (Hikapindo), besaran insentif yang diberikan kepada kader posyandu sangat kecil.

"Mereka relawan, ada honornya, tapi tidak tetap, ada yang dapat Rp 500 ribu per posyandu, tapi dibagi 9 orang kader posyandu. Ada yang Rp 200 ribu, dibagi beberapa orang," ujar M Nuh saat dikonfirmasi, Jumat (26/5/2023).

Sementara itu, terdapat 21 ribu kader posyandu yang tersebar di 2.800 titik posyandu se-Kabupaten Bekasi.

BERITA VIDEO : SOSIALISASI DIGITAL MARKETING BAGI IBU-IBU PKK

Idealnya, satu posyandu diisi oleh lebih dari lima orang kader.

"Rata-rata per posyandu standarnya ada lima atau enam orang, tapi diberbagai tempat ada yang sampai 12 orang. Karena itu sifatnya kan kontributif dari masyarakat. Mereka kan warga yang ada di sekitar posyandu juga," tuturnya.

Perhatian kepada kader disebutkannya sangat penting dikarenakan kader posyandu sangat bisa diberdayakan untuk meningkatkan standar kesehatan di masyarakat tingkat bawah.

Baca juga: Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Polio di Posyandu, Wiwiek Hargono Minta Ibu-Ibu Ajak Anak ke Posyandu

Bahkan meski hingga kini masih kurang diperhatikan, kader posyandu terbukti menjalankan fungsinya dengan baik dan melayani masyarakat dalam perannya membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.

"Meski sekarang insenstifnya masih sedikit saja, mereka masih jalan kok kegiatannya. Padahal kalau kesejahteraan mereka bagus, saya pikir sejumlah persoalan kesehatan di masyarakat bisa selesai, terkait stunting atau gizi buruk yang sekarang digencarkan oleh pemerintah, seperti KB dan lainnya. Standar kesehatan di tingkat bawah bisa terdongkrak karena mereka-mereka ini," katanya. (abs)
 
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved