Berita Jakarta

Sosok Hercules Dimata Juru Parkir Tanah Abang: Dikenal Ramah, Mengayomi Anak Buah, Simak Kisahnya

menurut Andri, Hercules merupakan sosok yang mengayomi anak buahnya serta para pedagang yang berlapak di Pasar Tanah Abang.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Salah seorang juru Parkir Pasar Tanah Abang, Andri (40), menceritakan sosok Hercules yang sebenarnya. 

Bahkan menurut Andri, tersohornya nama Hercules sebagai jawara di Pasar Tanah Abang salah satunya lantaran sifat Hercules yang membumi kepada pribumi.

Meskipun sebenarnya, dia bukanlah seorang yang memiliki keahlian bela diri ataupun bakat tarung lainnya. 

"(Tersohor) karena sosialisasinya bagus. Enggak (bela diri)," sebutnya. 

Kendati begitu, kata Andri, ada satu hal lain yang juga menjadi pemicu Hercules dikenal dalam konotasi negatif sebagai 'Preman Tanah Abang'. 

Hal itu lantaran tragedi di tahun 1996 sebelum kerusuhan 1998 terjadi. 

Andri bercerita, kala itu di kampungnya, wilayah Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, terjadi kebakaran hebat yang membuat semua orang panik dibuatnya. 

Seluruh warga kocar kacir dibuatnya lantaran harus menyelamatkan sejumlah harta benda. 

Momen tersebut rupanya dimanfaatkan oleh pencuri untuk mengutil barang-barang berharga milik warga kala mereka tengah panik. 

"Awal mulanya dari titik kebakaran di kampung saya, Jatibaru. Namanya orang kebakaran kan lagi pusing, musibah. Kan barang-barang berantakan dong," kata Andri.

"Ada satu oknum enggak tahu namanya, coba angkat TV tabung, warga melihat, diteriakin dong. Salahnya dia balik lagi dan teriak, 'Gua anak buahnya Hercules'," imbuhnya. 

Warga yang kesal pun makin naik pitam dibuatnya. Alhasil, kata Andri, entah bagaimana ceritanya, terjadilah keributan antar daerah di wilayah Slipi, Jakarta Barat.

Saat itu, lanjut dia, sejumlah warga mulai dari Kemanggisan, Palmerah, hingga Tanah Abang berkumpul dan perang satu sama lainnya.

Hecules, merupakan orang yang menjadi pemimpin pasukan kala itu. 

"Itu awal mulanya gejolaknya di kampung saya di Jatibaru. Om angkat saya dibantai juga sama Betawi mana enggak tahu katanya kan sempat gabungan Betawi dari Jakarta Barat datang ke mari blokade di Slipi, turun ke sini semua dari Kemanggisan, dari Palmerah," jelasnya. 

"Setelah itu berantem dipimpinnya oleh Hercules sampai ada yang mati," lanjutnya.

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved