Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta: Museum Tekstil Mulanya Rumah Orang Perancis yang Dibangun pada Abad ke-19

Museum Tekstil terletak di Jalan K.S. Tubun No.2-4, RT.4/RW.2, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Wartakotalive/Indri Fahra Febrina
Menjelajahi museum tekstil di Tanah Abang 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ------ Kawasan Tanah Abang pusatnya tekstil.

Selain ada Pasar Tanah Abang yang merupakan pusat tekstil  tersebesar di Asia Tenggara, apabila ke Pasar Tanah Abang melewati Jalan K.S. Tubun, sebuah bangunan tua berdiri kokoh.

Museum Tekstil itu punya banyak sejarah Jakarta.

Museum Tekstil terletak di Jalan K.S. Tubun No.2-4, RT.4/RW.2, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Letak Museum Tekstil kurang dari 1 km dari pusat tekstil Asia Tenggara yakni Pasar Tanah Abang.

Sejarah Museum Tekstil sebenarnya baru dimulai di tahun 1976.

Dalam sejarah Museum Tekstil, museum itu diresmikan 28 Juni 1976 oleh Istri Presiden ke-2 Soeharto, Tien Suharto.

Namun ternyata sejarah bangunan Museum Tekstil sudah berlangsung hampir 2 abad.

Dikutip dari Dinas Kebudayaan Jakarta Bangunan Museum Tekstil ini memiliki gaya arsitektur Eropa.

Sejarah Museum Tekstil pada mulanya adalah rumah pribadi seorang warga negara Perancis yang dibangun pada abad ke-19.

Kemudian dibeli oleh seorang konsulat Turki bernama Abdul Azis Almussawi Al Katiri yang menetap di Indonesia.

Selanjutnya tahun 1942 dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq.

Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan tahun 1947 didiami oleh Lie Sion Pin.

Pada tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial. Lalu pada tanggal 25 Oktober 1975 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta.

Adapun gagasan untuk mendirikan Museum Tekstil muncul tahun 1975 yang dilatarbelakangi sinyalemen membanjirnya tekstil modern yang dikhawatirkan menggeser tekstil tradisional nusantara.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Museum Seni Rupa dan Keramik Telah Berdiri Sejak 1870 Pernah jadi Pengadilan

Baca juga: Pemkot Bogor Bakal Sulap Kawasan Batutulis jadi Museum Kerajaan Pajajaran, Rumah Megawati Digusur

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved