Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta: Museum Tekstil Mulanya Rumah Orang Perancis yang Dibangun pada Abad ke-19
Museum Tekstil terletak di Jalan K.S. Tubun No.2-4, RT.4/RW.2, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Pemrakarsa gagasan tersebut adalah Kelompok Pecinta Kain Tradisional Indonesia WASTRAPREMA yang dikomandoi Ir.Safioen.
Saat itu Ir Safioen juga selaku Dirjen Tekstil Departemen Perindustrian.
Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dijabat oleh Bapak Ali Sadikin mendukung upaya ini dan menyediakan tempat bagi museum yang akan didirikan yaitu gedung yang berada di Jl. KS Tubun No. 4 Petamburan, Jakarta Barat.
Pada tanggal 28 Juni 1976 gedung ini diresmikan sebagai Museum tekstil oleh Ibu Tien Soeharto dengan disaksikan oleh Ali Sadikin selaku Gubernur DKI Jakarta.
Selain sebagai museum, bangunan ini merangkap sebagai situs cagar budaya dengan nomber SK menteri 0128/M/1998 pada tanggal 27 Februari 1988.
Pada tahun 1998 Pemda DKI Jakarta melakukan perluasan areal Museum Tekstil ke sebelah timur dan sekaligus menjadikan gedung tua di Jl. KS Tubun No. 2 tersebut sebagai sarana penunjang kegiatan museum.
Museum Tekstil juga menampung partisipasi masyarakat untuk turut mengembangkan tekstil kontemporer yang berkembang di Indonesia, sehingga gedung ini diberi nama Galeri Tekstil Kontemporer.
Gedung II diresmikan penggunaannya pada tanggal 21 November 2000, ditandai dengan berlangsungnya kegiatan perdana berupa Pameran Koleksi Batik Iwan Tirta, hasil kerja sama Museum Tekstil dengan Wastraprema dan Yayasan Mitra Museum Indonesia.
Selanjutnya berturut-turut pernah diselenggarakan juga kerjasama kegiatan dengan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA), Pusat Kebudayaan Perancis, Pusat Kebudayaan Meksiko, serta beberapa lembaga/kelompok masyarakat lainnya.

Saat ini Museum Tekstil memiliki sekitar 2.350 koleksi.
Adapun rinciannya adalah 886 koleksi kain batik, 819 koleksi kain tenun, 425 koleksi campuran, serta 150 koleksi busana dan tekstil kontemporer. Untuk koleksi peralatan, jumlahnya mencapai 70 koleksi.
Tak hanya koleksi kain, Museum Tekstil juga punya koleksi aneka tanaman.
Bukan sembarang tanaman, itu adalah tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami untuk kain.
Tanaman-tanaman ini tumbuh subur di taman yang dinamakan Taman Pewarna Alam yang luasnya mencapai 2 ribu meter persegi.
Tanaman yang rindang di Museum Tekstil membuat suasana jadi sejuk, bagaikan oase di tengah keramaian Pasar Tanah Abang.
Sejarah Jakarta, Pasar Barang Antik Menteng Pernah Didatangi Istri Presiden Prancis Brigitte Macron |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta, Siapa Sangka, Taman Ismail Marzuki Dulu Kebun Binatang dan Lokasi Balap Anjing |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta Fair, Digelar Pertama Kali Tahun 1968, Pernah Dikunjungi Presiden AS Richard Nixon |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta, HUT ke-80 RI, Ada Festival Kampoeng Legenda di Ciputra, Hadirkan 40 Makanan Daerah |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta, Si Manis Jembatan Ancol, Kisah Tragis Wanita Bernama Ariah Hingga Dikenal Mariam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.