Berita Bekasi

Pengendalian Jumlah Penduduk Jadi Upaya DPPKB Kabupaten Bekasi Tekan Angka Stunting

Ia melanjutkan, pihak DPPKB Kabupaten Bekasi juga bekerjasama dengan UPTD KB sebagai upaya percepatan penurunan stunting.

|
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Kepala Seksi Advokasi dan Penggerakan Bidang Penyuluh dan Penggerak DPPKB Kabupaten Bekasi, Sarifudin. 

Sosialisasi dilakukan karena masih minimnya peminat MOP tersebut.

Plh Kabid KB DPPKB Kabupaten Bekasi, dr Eti Astuti mengatakan, KB MOP masih minim peminat.

Berdasarkan data pada 2020 dari target 30 hanya tercapai 5 orang pria. Pada tahun 2021 target 15 hanya tercapai 4 orang.

Plh Kabid KB DPPKB Kabupaten Bekasi, dr Eti Astuti saat ditemui pada Senin (10/7/2023).
Plh Kabid KB DPPKB Kabupaten Bekasi, dr Eti Astuti saat ditemui pada Senin (10/7/2023). (TribunBekasi.com)

Kemudian, tahun 2022 target 5 orang pria dan hanya tercapai 2 orang saja.

"Untuk 2023 ini target 4 orang pria, kita baru dapat calonnya 2 orang. Kita akan terus gencar sosialisasikan," kata Eti saat ditemui TribunBekasi.com, pada Senin (10/7/2023).

Menurutnya, banyak faktor minimnya peminat KB MOP. Salah satunya anggapan masyarakat yang mengira KB MOP ini sama halnya dengan kebiri.

Padahal itu sangat berbeda, MOP itu yang dibedah ialah saluran ductus deferens. Artinya, tidak ada pengaruh terhadap seksual, stamina, kesehatan dan tidak menjadi penyakit.

"MOP itu memotong saluran sperma, tapi tetap ereksi. Beda dengan kebiri, kalau kebiri itu diputus saluran dibatangnya atau gland prostat," terangnya.

Ia menambahkan, pelaksanaan KB MOP ini dilakukan RSUD Cibitung. Warga yang dilakukan MOP ini akan diberi kompensasi uang sebesar Rp 300 ribu selama masa pemulihan tiga hari.

"MOP ini gratis, kalau mandiri itu bayar bisa mencapai Rp 6 juta," tutupnya. (maz)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
 
 
 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved