Berita Jakarta

Jika Sering Kecelakaan, Sopir Transjakarta Langsung Turun Pangkat, Terancam Tak Dapat Bonus Kinerja

Soalnya seluruh pramudi Transjakarta mendapat skrining kesehatan terlebih dahulu sebelum mengantar penumpang.

|
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
Warta Kota/Ramadhan LQ
Bus Transjakarta --- Guna menekan kasus kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan sopir atau human error, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal memberlakukan sistem pangkat bagi kalangan pramudi atau sopir bus Transjakarta. CAPTION FOTO: Sebuah bus Transjakarta mengalami kecelakaan di Jalan M Saidi Raya, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Minggu (13/3/2022) 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Guna menekan kasus kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan sopir atau human error, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal memberlakukan sistem pangkat bagi kalangan pramudi atau sopir bus Transjakarta.

Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, ada tiga jenjang pangkat yang diberikan pramudi. Dari yang tertinggi adalah pangkat gold (emas), menengah pangkat perak (silver) dan terendah pangkat bronze (perunggu).

“Akan ada pangkatnya, ada yang gold, silver dan bronze di seragamnya. Itu biar menunjukkan kalau dia sudah ada gold di pangkatnya, ya dia jaga,” kata Welfizon saat ditanya soal pemberlakuan sistem pangkat bagi kalangan pramudi atau sopir bus Transjakarta, pada Senin (21/8/2023).

Menurutnya, setiap pramudi Transjakarta mengalami kecelakaan maka pangkat yang diperoleh akan turun secara otomatis.

BERITA VIDEO : KEPANIKAN PENUMPANG BUS TRANSJAKARTA SETELAH KECELAKAAN DI HALTE CAWANG

Karena itu pangkat dibuat agar mereka berupaya menjaga nama baik perusahaan maupun pribadi sendiri saat bekerja membawa penumpang.

“Nanti ada nilai tunjangan kinerja operasi (TKO) yang berbeda dan gold yang lebih tinggi,” ujarnya.

Meski nantinya penumpang mendapatkan pramudi dengan pangkat bronze, namun Welfizon meminta mereka tak perlu khawatir.

Baca juga: Transjakarta Kalideres - Basoetta Akan Layani 2.500 Penumpang per Hari, bisa Angkut Semua Masyarakat

Soalnya seluruh pramudi Transjakarta mendapat skrining kesehatan terlebih dahulu sebelum mengantar penumpang.

“Begitu dia (sopir) beroperasi maka dikasih surat tugas dan dia sudah memenuhi standar requirement. Jadi enggak usah khawatir,” imbuhnya.

Welfizon mengatakan, pemberian pangkat menjadi salah satu solusi agar para pramudi bersikap baik dalam berkendara.

BERITA VIDEO : PRIA CABUL TERCIDUK REKAM BOKONG PENUMPANG WANITA DI HALTE TRANSJAKARTA

Soalnya ada sekitar 8.000 pramudi yang diawasi dan jumlah ini merupakan gabungan dari 3.800-4.000 bus Transjakarta serta Mikrotrans dalam sehari.

Selain itu, Transjakarta juga terus mengoptimalkan profiling sopir di sistem database.

Termasuk pencatatan pramudi yang pernah mengalami kecelakaan, dan sopir yang pernah dipecat oleh mitra operator.

“Jadi kalau dipecat di satu operator, itu nggak bisa masuk di operator lain. Kalau dulu masih kejadian, keluar dari satu operator masuk ke operator lain karena secara datanya belum ke-link (terkoneksi) semua,” pungkasnya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Fitriyandi Al Fajri/faf) 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved