Berita Bekasi

Pemkab Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Penetapan status tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Bekasi Nomor : HK.02.02/KEP.528-BPBD/2023.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com
Distribusi air bersih oleh BPBD Kabupaten Bekasi untuk warga di wilayah yang terdampak kekeringan. 

Terkait ancaman kekeringan itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Eem Embang Lesmanasari mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar pasokan air untuk persawahan bisa tercukupi, seperti dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

"Kita sudah mengadakan rapat dengan komisi irigasi ada PJT II Jatiluhur, BBWS dan PSDA Bidang Pengairan, juga sudah melakukan mitigasi ke yang memiliki kewenangan untuk memberikan air," kata Eem pada Kamis (24/8/2023).

Selain upaya tersebut, Dinas Pertanian melalui koordinator di tiap kecamatan juga melakukan padat karya untuk memperbaiki saluran air yang mengalami pendangkalan.

Berbagai upaya tersebut diharapkan bisa mencegah ribuan hektare sawah mengalami gagal tanam.

"PSDA melalui Bidang Pengairan sudah gerak, petani juga melakukan padat karya ketika ada pendangkalan pada aliran air sekunder untuk lahan sawah, ya semoga dampak kekeringan ini tidak berkepanjangan," katanya.

Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Karawang, Jumat 25 Agustus 2023, Simak Persyaratannya

Baca juga: Tanggulangi Kekeringan Lahan Sawah di 13 Kecamatan, Ini Langkah Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi

Eem menambahkan, areal persawahan yang mengalami kekeringan itu berada di 21 dari 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi.

Sementara sisa dua kecamatan yang tidak mengalami kekeringan yakni Tambun Selatan dan Cikarang Pusat.

"Kita terima data per 16 Agustus 2023 itu ada 3.618,5 hektare yang terdampak kekeringan di 21 kecamatan," kata  Eem.

VIDEOLIVE FACEBOOK TRIBUNBEKASI.COM : KALI SRENGSENG HILIR SUKARINGIN KABUPATEN BEKASI ALAMI KEKERINGAN 

Dia mengatakan, dampak El Nino menyebabkan saluran irigasi kering sehingga sawah tidak mendapat pasokan air.

Jika kondisi seperti itu terjadi dalam waktu yang panjang, maka ribuan hektare tanaman padi itu akan gagal tanam.

"El Nino ini sangat berdampak sekali untuk aliran air pertanian kita. Saat ini (usia tanam) antara 30 sampai 40 hari, jadi masih masuk tanam, kalau kondisi seperti ini berkepanjangan maka akan gagal tanam," tutupnya.

Bendungan Kali CBL 

Petani Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi ungkap penyebab lahan persawahan di wilayahnya maupun utara Kabupaten Bekasi karena rusaknya bendungan air di Kali CBL (Cikarang Bekasi Laut).

Akibat rusaknya bendungan itu, air dari Kali CBL langsung mengalir ke laut. Padahal, jika dibendung air itu bisa diatur agar bisa tetap terjaga debit air dan mengaliri kali irigasi ke wilayah utara Kabupaten Bekasi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved