Berita Jakarta

74 Persen Kasus Kebakaran di Jakarta Akibat Korsleting, BPBD DKI: Banyak Warga Curi Arus Listrik

Umumnya, musibah kebakaran tersebut diakibatkan karena korsleting arus listrik rumah-rumah warga.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Ilustrasi Kebakaran --- Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di depan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat, Jalan Kebon Jahe Kober Gang II, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (23/8/2023) malam. 

TRIBUNBEKASI.COM, KAPUK --- Musibah kebakaran menjadi momok menakutkan warga DKI Jakarta.

Tiap hari, setidaknya ada lebih dari lima kasus kebakaran mencuat di berbagai wilayah DKI Jakarta.

Umumnya, musibah kebakaran tersebut diakibatkan karena korsleting arus listrik rumah-rumah warga.

Dugaan akibat korsleting listrik itu disampaikan Ketua Subkelompok Urusan Kesiapsiagaan BPBD DKI Jakarta, Embay Suhaimi saat memeriksa instalasi listrik warga di RW 03, 12, dan 16 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (12/10/2023).

BERITA VIDEO : SEBELUM TEWAS, AFRIYANTO SEMPAT MINTA TOLONG SELAMATKAN IBUNYA

"Hampir rata-rata terjadinya kebakaran itu kan 74,7 persen akibat alat listrik. Nah itu warga itu hampir rata-rata yang seperti itu terjadi karena arus pendek," kata Embay kepada wartwan.

Dia menyebut, warga kerap menggunakan kabel yang seadanya dan tidak berstandar nasional di rumah-rumahnya.

"Kedua, banyak yang pemakaian ini, konsumen-konsumen ini melakukan sebenarnya kalau dibilang dulu itu nyolong-nyolong arus listrik gitu lah," ungkapnya.

Baca juga: Setelah Belasan Jam Berkobar, Kebakaran di Lapak Penampungan Barang Bekas di Cakung Akhirnya Padam

Padahal perbuatan tersebut sangatlah membahayakan warga sekitar karena listrik yang mengalir sampai ke panelnya los, akibat warga menggunakan kabel curian.

Oleh karena itu, lanjut Embay, pihaknya memeriksa instalasi rumah warga secara rutin untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan bahayanya kebakaran akibat listrik yang serampangan dipasang warga.

"Itulah yang kami temukan selama ini. Makanya kami dengan teman-teman dari PLN, dari Damkar, edukasi masyarakat, kalau memang yang masih menggunakan banyak kombinasi," kata Embay.

BERITA VIDEO : LAPAS KELAS IIA BEKASI GELAR SIMULASI DAN PELATIHAN ANTISIPASI KEBAKARAN

"Nah biasanya kalau orang di dalam rumah pada bener-bener begitu, satu titik itu bisa ada lima atau empat cabang (aliran listrik)," imbuhnya.

Adapun dalam pemeriksaan instalasi tersebut, Embay menemukan ada 16 titik yang melakukan pelanggaran.

Pihaknya melalui PLN pun melakukan pemutusan listrik kepada rumah-rumah warga yang melakukan pelanggaran.

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved